Teks Khutbah Jumat Singkat Bahasa Indonesia

Meraih Taqwa dengan Berqurban

Ust. Sadmonodadi

اَلسَّـــلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ.

الْحَمْدُ للهِ حَقَّ حَمْدِهِ وَنَشْكُرُهُ حَقَّ شُكْرِهِ. أَشْــهَدُ أَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِ يْكَ لَهُ, وَاَشْــهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْهَادِىْ بِهِدَايَةِ اللهِ إِلَى صِرَاطِ اللهِ رَبِّهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَــلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍوَّعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.  أَمَّابَعْدُ, فَيَا عِبَادَ ا يَااَيُّهَـاالنَّاسُ ! اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ

إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Jama’ah Jum’at rahimakumullah!

Segala puja dan puji hanya untuk Allah subhanahu wa ta'ala. Kepada Allah kita berharap pertolongan, maghfirah dan petunjuk. Shalawat dan salam semoga terlimpah  Rasulullah shallalaahu 'alaihi wassalam, kepada keluarga beliau, kepada para shahabat dan semoga terlipah juga untuk kita semua.

Membuka khutbah siang ini, khatib berwasiat kepada para jama'ah semua untuk senantiasa meningkatkan kepada  Allah Subhanahu wa Ta’ala.  Sungguh meraih taqwa itu perkara penting di dalam agama. Taqwallah itu merpakan jalan menuju kemuliaan makhluk. Siapa saja yang menghiasai hidup dengan taqwa sungguh dia akan menjadi sebagus-bagus makhluk. Sebaliknya siapa saja yang meninggalkan taqwa kepada Allah akan terhina hidupnya dunia dan akhirat. Sungguh taqwa merupakan kedudukan paling mulia.  Inna akramakum ‘indallahi atqaakum .... (sungguh yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah yang paling bertaqwa diantara kamu); demikian firman  Allah di ayat 13 dari surah Al-Hujurat. 

Kaum muslimin rahimakumullah!

Menurut para ulama, definisi taqwa yang paling mudah adalah fil'lul awamiri wa tarkun nawahi. Artinya kedudukan taqwa itu bisa diraih dengan melakukan sebanyak-banyak kebaikan dan menjauhi segala perbuatan yang dilarang  Allah subhanahu wa ta'ala. Hal ini sesuai dengan perkataan Abu Darda الإيمان يزيد وينقص (Al iimanu yaziidu wa yanqush),iman itu bertambah dan berkuran. Iman itu akan bertambah  dengan melakukan ketaatan (yaziidu bith-thaat). Sebaliknya iman akan berkurang jika melakukan perbuatan maksiat (yanqushu bil ma'siyat).

Sesuai dengan keterangan di depan, Al-Qur'an menjelaskan bahwa berbagai ibadah kepada Allah ta'ala di dalam Islam itu agar menjadikan seseorang bertaqwa. Semua bentuk ibadah itu disyariatkan agar mukmin-muslim bertambah taqwa-nya. Firman Allah subhanahu wa ta'ala di surah al-Baqarah ayat 21 :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa..

Demikian juga dengan ibadah qurban. Sungguh ibadah qurban itu merupakan  satu dari jalan-jalan menuju taqwa. Dengan melaksanakan qurban diharapkan orang-orang beriman akan bertambah taqwanya.

 Kaum muslimun rahimakumullah!

Tetapi tidak semua yang berqurban serta merta akan bertambah taqwanya. Tidak terhitung banyaknya orang-orang yang beribadah qurban yang tidak meraih kebaikan dari ibadah kurbannya. Mereka telah berpayah-payah mengeluarkan hartanya tetapi tidak mendapatkan ganjaran yang sepadan.

Lantas bagaimana caranya sesorang bisa meraih ketaqwaan dengan ibadah qurbannya? Agar dapat meningkatkan derajad taqwanya, seorang mukmin harus berikhtiar untuk berqurban dengan melakukan perkara-perkara yang menjadi syarat, rukun dan kesempurnaan ibadah qurbannya. Diantara ikhtiar itu adalah :

 Pertama, berqurban dengan ikhlas.

Ikhlas itu syarat diterimanya amal. Allah hanya menerima ibadah-ibadah yang dilakukan semata-mata hanya untuk meraih ridha-Nya. Bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam :  Innamal  a'malu binniyat wa innama likullimriin ma nawa ... Setiap amal itu mempunyai niat dan setiap perkara itu dinilai dari niatnya.

Terkait dengan ibadah qurban,  dalam surah al-Kautsar ayat 2  terdapat keterangan bahwa ibadah qurban itu harus dilakukan hanya untuk meraih ridha Allah subhanahu wa ta'ala :

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Maka lakukan shalat untuk Tuhanmu dan berqurbanlah!".

Allah juga berfirman dalam  surah al-An'am ayat 162 :

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Katakanlah : sesungguhnya sholatku, nusukku, hidup dan matiku hanya untuk Allah, Pemelihara seluruh alam". 

Ibnu Abas menjelaskan bahwa yang dimaksud nusuk adalah hewan sembelihan.

 Jama'ah Jum'at rahimakumullah!

Kedua, dilakukan dengan memenuhi sunnah-sunnah  Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam.

Menyembelih qurban itu merupakan perkara agama, oleh karenanya pelaksanaannya harus mengikuti ketentuan syariat. Tidak diterima ibadah yang menyelisihi ketetapan Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam.  Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda ,

 مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ 

Siapa yang beramal dengan amalan yang tidak terdapat  tuntunan dariku maka amalan itu tertolak)".(H.R. Imam Bukhari lan Imam Muslim)

Menyembelih qurban itu merupakan perkara ibadah maka pelaksanaannya harus sesuai apa yang dicontohkan.

Terkait dengan ibadah qurban, ada perkara-perkara yang harus diikuti. Perkara-perkara itu diantaranya, jenis hewan qurban, ukuran hewan qurbannya, waktu menyembelihnya, tata cara menyembelih dan juga pemanfaatan daging qurbannya. Semua perintah agama di dalam ibadah qurban ini harus dipenuhi agar ibadahnya diterima Allah subhaanahu wa ta'ala; agar mendatangkan kebaikan dan ganjaran yang besar.

 

Ketiga, melaksanakan ibadah dengan penghayatan.

Ibadah qurban tidak akan menghadirkan meningkatnya ketaqwaan kalau hanya dilakukan sebatas gerak jasmani tanpa penghayatan hati  tanda perenungan pikiran. Ibadah qurban tidak akan menambah kedewasaan rohani orang beriman kalau hanya dilakukan secara fisik atau jasmani belaka : membeli lembu, diserahkan panitia selanjutnya selesai : hilang dari hati dan pikiran. Interaksi hati dengan proses ibadah qurban hanya ketika ia mengeluarkan uang untuk membeli hewan qurban atau ketika uang iru diserahkan kepada panitia qurban.

Hendaknya ahli qurban mengiringi gerak jasmaninya dengan hati. Menuntun hati membersamai ibadah fisiknya. Mulai memilih hewan qurban yang terbagus, menyerahkan kepada panitia dengan menjaga ikhlasnya, menyembelih sendiri qurbannya atau menyaksikan penyembelihan qurbannya dan bersama-sama dengan panitia membagi-bagi daging qurban. Dengan demikian Insya Allah para ahli qurban akan memperoleh pengalaman rohani dan dapat mengambil pelajaran yang akan menghantarkan bertambahnya derajad taqwa.

Sesungguhnya banyak ibrah-ibrah dan hikmah-hikmah ibadah qurban yang dapat menguatkan iman dan meningkatkan taqwa. Diantara hikmah-hikmah itu adalah bertambahnya keikhlasan dalam beribadah, bertambahnya ketaatan dalam mengabdi kepada Allah dan mempererat persaudaraan diantara sesama. Semua hikmah itu akan memudahkan ahli qurban meraih derajad taqwa.

Sidang Jum'at rahimakumullah!

Menutup khutbah siang ini ijinkan khatib menyampaikan ajakan : mari kita melaksanakan ibadah qurban dengan penuh ikhlas, memenhi sunnah-sunnahnya dan juga membersamai pelaksanaan ibadah qurban itu denganpenghayatan dan kekhusyukan. Insya Allah dengan demikian ibadah qurban kita tahun ini menjadi ibadah yang produktif : ibadah yang mampu semakin menngkatkan taqwa dan kualita rohani kita semua.

Jangan sampai ibadah yang kita lakukan dengan susah payah dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit ini menjadi ibadah yang kosong : tanpa pahala, tanpa kebaikan dan tidak menambah ketaqwan kita semua.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ

Khutbah 2

ا الْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْـهَدُ أَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ  وَاَشْـهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى خَاتَمِ اْلأَ نْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا

 لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

 

 



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama