Teks Khutbah Jumat Singkat 

Nasehat Dari Peristiwa 

Pengorbanan Nabi Ismail

Ust. Sadmonodadi

 

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَنَا مِنْ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ. اَشْـهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّاللهُ هَدَى مَنْ شَـاءَ اِلَىالصِّـرَاطِ الْمُسْـتَقِيْمِ, وَاَشْـهَدُاَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ خَيْرُدَاعٍ اِلَى الطَّـرِيْقِ الْقَوِيْمِ. اَللّهُـمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَ أَصْحابِهِ  وَ بَارِكْ وَسَلِّمْ. اَمَّابَعْدُ : يَااَيُّهَـاالنَّاسُ ! اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.   

قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

 

Jama’ah Jum'at Rahimakumullah.

Mari kita panjatkan rasa syukur dan pengagungan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Allah senantiasa menurunkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga kita masih bisa melaksanakan sholat Jum'at di masjid ini. Mari kita mohonkan kepada Allah subhanahu wa ta'ala semoga keselamatan dan kesejahteraan senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad shallallahi 'alaihi wassalam, kepada keluarga beliau, kepada para sahabat dan semoga juga terlimpah untuk kita semua. Dan semoga keselamatan, kesehatan dan barakah Allah senantiasa diberikan kepada para    dhuyuufurrahman, tamu Allah yang sekarang sedang melaksanakan ibadah haji di  Makkah al Mukarramah, sehingga menjadikan haji mereka menjadi haji yang mabrur. Amien ya rabbal ‘aalamin.

Kaum muslimin rahimakumullah!

Bulan Dzulhijjah di setiap tahunnya, selalu mengingatkan kita semua kepada satu peristiwa agung di dalam Islam. Karena agungnya, peristiwa itu tercatat abadi di Al-Quranul Kariim agar bisa diteladani dan diambil nasehatnya oleh orang beriman hingga akhir zaman.

Di ayat 103 – 107 surah Ash-Shafat disebutkan bagaimana Nabi Ibrahim 'alaihissalam diperintahkan untuk menyembelih putranya yakni Ismail 'alaihissalaam. Sebagaimana orang tua padha umumnya yang memiliki cinta kepada anak, tentu saja berat bagi Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah  subhanahu wa ta'ala ini. Tetapi sebagai makhluq pilihanyang imannya tiada bercacat, Nabi Ibrahim walau dengan berat hati tetap melaksanakan perintah Allah ini. Nabi Ibrahim mampu menyingkirkan semua halangan dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.  Nabi Ibrahim memprioritaskan kecintaan yang tinggi (al-mahabbatul ulya) yakni cinta kepada Allah daripada kecintaan yang rendah ( al-mahabbatul adna) yaitu cinta kepada anak, harta dan kesenangan dunia lainnya.

Dan sungguh Allah Maha Bijaksana, ketika Nabi Ibrahim 'alaihissalam dengan penuh keimanan bersiap melaksanakan perintah Allah subhanahu wa ta'ala, dan ketika pedang sudah melekat di leher Nabi Ismail 'alaihissalam, Allah menghendaki mengganti Nabi Ismail dengan domba berwarna putih, besar tanpa cacat.

فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ (103) وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ (104) قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (105) إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلاَءُ الْمُبِينُ (106) وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

Maka, ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah).  Lalu Kami panggil dia: "Wahai Ibrahim! Sungguh engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar".

Jama’ah Jum'at rahimakumullah!

Demikianlah selintas sejarah Nabi Ibrahim 'alaihissalam yang tertera di dalam al-Qur'an. Sungguh banyak nasehat yang bisa kita ambil dari peristiwa besar ini. Diantara nasehat itu adalah :

Pertama, iman itu memerlukan bukti. Iman itu  tidak cukup berupa keyakinan di hati, tetapi harus dibenarkan dengan ucapan lisan dan gerakan badan. Iman mukmin-muslim itu dibuktikan dalam wujud beramal shaleh, melaksanakan ibadah, berbakti kepada kedua orang tua, mendatangkan kebaikan kepada orang banyak dan lain-lain perbuatan baik. Tidak disebut iman yang benar jika hanya merupakan pengakuan hati dan ucapan lisan saja tanpa diikuti perbuatan thaat kepada Allah subhanahu wa ta'ala.    

Jama'ah Jum'at rahimakumullah!

Nasehat kedua, seluruh perbuatan mengabdi kepada Allah subhanahu wa ta'ala itu tidak akan pernah mencelakakan manusia. Allah tidak menghendaki nabi Ibrahim 'alaihissalam  dan  Nabi Ismail 'alaihissalam celaka dan menderita karena melaksanakan perintah Allah subhanahu wa ta'ala. Oleh karena itu Allah tidak merelakan Nabi Ismail 'alaihissalam terbunuh. Allah menggantinya dengan seekor domba yang besar tanpa cacat.

Demikian juga semua syariat  ibadah yang diperintahkan Allah subhanahu wata'ala tidak ada  yang akan menyebabkan manusi menderita dan sengsara. Tidak ada sejarahnya orang celaka, rumah tangganya rusak, tubuhnya sakit gara-gara menjalankan perintah agama. Yang sering kita jumpai adalah orang-orang yang hidupnya susah karena jauh dari Allah. Orang-orang celaka karena berani melanggar perintah agama. Yang banyak adalah orang yang hidupnya berhias rasa khawatir dan penuh kecemasan karena tidak berpegang kepada perintah agama.

Jama’ah Jum'at rahimakumullah!

Nasehat ketiga, agama sungguh mendorong supaya hidup manusia itu senantiasa rukun dengan sesama manusia. Udhiya (hewan sembelihan) dagingnya diperintahkan untuk dibagi-bagi kepada orang banyak. Allah tidak membutuhkan daging, darah maupun buluya. Allah berfirman dalam surah al Hajj ayat 33 :

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ …..

Daging-daging unta dan darahnya tidak akan sampai kepada-Ku, tetapi taqwamulah yang akan sampai ...."

Daging yang dibagikan kepada orang banyak itu akan mengeratkan persaudaraan diantara manusia dan menghilangkan permusuhan di hati manusia. Sungguh agama disamping memerintahkan  manusia untuk berbaik-baik dalam berhubungan dengan Allah subhanahu wa ta'ala (habluminnallah), juga mendorong manusia untuk memperbagus hubungan antara sesama manusia (habluminnanas).

Di banyak kesempatan Rasulullah shallallahu alaihi wa salam memerintahkan setiap muslim agar mau memberi pertolongan kepada sesama manusia dan saling bantu di dalam memenuhi kebutuhan masyarakat umum : membangun masjid, sekolah, mengurus anak yatim-piatu dan kebutuhan masyarakat lainnya.

Sebaliknya, agama melarang semua perkara yang akan menumbuhkan permusuhan di masyarakat. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari lan Imam Muslim Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda :

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقَاطَعُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا ….

Bersabda  Rasulullah SAW : Janganlah kamu saling membenci, janganlah kamu saling iri hati, dan janganlah kamu saling bermusuhan (bertolak belakang)!. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara ..."

Jama’ah Jum'at Rahimakumullah.

Demikian yang bisa saya sampaikan di kesempatan siang ini. Menutup  khutbah ini mari kita sungguh-sungguh ikhtiar untuk senantiasa  berpegang kepada agama Allah subhanahu wata'ala dan senantiasa berjalan dijalan taqwa. Karena hanya dengan berpegang kepada agama Allah kita akan bisa menemukan ketenteraman dan kebaikan hidup di dunia dan akhirat.  Sesungguhnya surga jannatun naim itu tempat orang-orang yang senantiasa berpegang kepada agama Allah. Bukan tempat orang-orang yang lalai terhadap agamanya. Dan bukan pula tempat orang-orang yang  menganggap  agama itu sebagai sesuatu yang tidak perlu dipentingkan.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

Khutbah 2

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.

 Silahkan download dan sebarluaskan naskah khutbah jum'at format PDF melalui tautan link berikut:



Download PDF 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama