Teks Khutbah Jumat Singkat

Bersegera Beramal Shalih

Ust. Sadmonodadi

 

الْحَمْدُ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، أَمّا بَعْدُ :

Maasyiral muslimin, yang dirahmati Allah.

Sanjungan dan pujian kita panjatkan ke hadirat ilahi rabby, pemilik segala keagungan dan kemuliaan. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarga beliau, kepada para sahabat dan semoga juga terlimpah kepada seluruh pengikut beliau hingga akhir zaman.

Marilah kita senantia berupaya  meningkatkan taqwa kepada Allah SWT caranya dengan bersusah payah menjalankan segala perintahNYA, dan berikhtiar dengan sungguh-sungguh meninggalkan segala yang dilarangNYA.  Dan  hendaklah kita bersungguh-sungguh di dalam berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.

Saudara-saudaraku jamaah Jum’at yang saya muliakan.

Islam mengajarkan bahwa kehidupan dunia itu tidak selamanya. Hidup yang sesungguhnya adalah kehidupan dia khirat. Kata ahli ilmu, ad-dunyaa mazra'atul aakhirah – dunia itu ladang akhirah. Di dunia manusia menanam sebanyak-banyak benih, hasilnya akan di petik diakhirat. Hasil yang dipetik tergantung apa yang ditanam. Kebaikan  akan berbuah kebaikan. Dosa dan maksiyat akan menghasilkan adzab dan penderitaan.

Islam mendorong orang beriman untuk mengisi waktu dalam hidup di dunia dengan kebaikan demi kebaikan. Berikhtiar mengisi hari-hari dengan sebaik-baik dan sebanyak-banyak amal. Hanya dengan menanam kebaikan di dunia ini manusia boleh berharap dapat memanen kesenangan di akhirat.  Allah Taala berfirman dalam ayat 26 dari surah Yunus :

لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوا الْحُسْنٰى وَزِيَادَةٌ ۗ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوْهَهُمْ قَتَرٌ وَّلَا ذِلَّةٌ ۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

"Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya."

Kaum muslimin rahimakumullah!

Tidak hanya memerintahkan untuk memperbanyak amal shalih, Allah juga menganjurkan agar amal shalih itu dilakukan dengan bersegera. Firman Allah di ayat 114 dari surat Ali Imran menyatakan :

يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِۗ وَاُولٰۤىِٕكَ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ

"Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang saleh."

Dalam sebuah kesempatan Rasulullah saw. menasihati para sahabatnya untuk selalu menyegerakan amal saleh, kendati para sahabat itu merupakan  manusia-manusia yang teruji keimanannya. Kata Nabi kala itu,

بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا

"Bersegeralah melakukan amal-amal saleh (kebajikan). (Sebab) sebuah fitnah akan datang bagai sepotong malam yang gelap. Seseorang yang paginya mukmin, sorenya menjadi kafir. Dan seseorang yang sorenya bisa jadi kafir, paginya menjadi mukmin. Ia menjual agamanya dengan harga dunia.” (H.R. Muslim)

Keutamaan seseorang di sisi Allah, selain ditentukan oleh keimanan dan amal shalihnya adalah faktor keterdahuluannya dalam keimanan dan amal shalihnya. Tidaklah sama antara orang-orang yang  terdahulu masuk Islam (As-Sabiqunal Awwalun) dan orang-orang yang belakangan. Tidak sama antara jamaah yang berada di shaf awal dalam shalat dengan yang berada di barisan paling belakang. Berbeda derajat orang yang hadir di shalat Jumat paling awal dengan yang paling akhir.

Jama'ah Jum'at rahimakumullah!

Diantara sebab orang beriman perlu bersegera dalam beramal adalah :

Pertama, karena sesungguhnya waktu yang kita miliki hanyalah saat ini.

Kesempatan  kita untuk beramal hanyalah saat ini. Yang kemarin bukan milik kita lagi, ia telah berlalu dan tidak pernah akan kembali. Keburukan yang kemarin tidak bisa diperbaiki sedangkan kebaikannya tidak pernah terulang kembali. Semua tinggal sejarah masa lalu. Keburukan tinggal menyisakan sesalan, kebaikannya menghadirkan kesyukuran.

Sedangkan esok hari belum juga kita miliki. Kita tidak tahu, adakah kita masih diijinkan melihat matahari pagi atau tidak.  Maka merugilah orang yang melewatkan saat ini tanpa berbuat kebajikan. Celakalah rang yang mengisi waktu yang dia miliki untuk  nenanam onak dan duri dan tanaman buruk lain yang hanya mendatangkan celaka dan penderitaan di akhirat kelak.

Jama'ah Jum'at rahimakumullah!

Sebab kedua, mengapa kita harus bersegera beramal shalih adalah karena Allah memerintahkan orang beriman bersegera dalam menyambut seruan kebajikan. Siapa saja yang bersegera berbuat baik, Allah menjanjikan kepada mereka anugerah yang teramat agung.  Allah Ta’ala berfirman,

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133).

Jama'ah rahimakumullah!

Ketiga, kenapa kita perlu bersegeradalam berbuat kebajikan adalah karena setiap waktu punya momentnya sendiri.

Setiap waktu ada tuntutan amalnya sendiri. Banyak sekali amal shalih yang mempunyai waktunya sendiri. Saat waktunya berakhir, berakhir pula kesempatan untuk mengerjakannya. Shalat misalnya mempunyai rentang waktu pelaksanaannya. Sholat Dhuhur hanya bisa dilakukan saat matahari telah tergelincir sampai bayangan lebih panjang dari benda aslinya. Demikian juga puasa, haji, berqurban dan lain-lainnya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah!

Sebab keempat adalah karena  kesempatan beramal juga diberikan kepada seseorang hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Orang kaya diberi kesempatan beramal dengan kekayaannya. Orang berilmu diberi kesempatan beramal dengan ilmunya. Seorang pimpinan diberi kesempatan beramal dengan kekuasannya. Jangan sampai Allah swt. mencabut kesempatan itu dan tidak bisa lagi berbuat. Kesehatan, waktu luang, hidup, masa muda, dan kekayaan adalah kesempatan untuk beramal.

Jama'ah Jum'at rahimakumullah!

Tidak ada waktu lagi untuk menimbang-nimbang. Saat inilah waktu kita. Segeralah beramal sesuai dengan tuntutan waktunya. Kejarlah kebajikan sampai takdir menentukan waktu kita telah berakhir. 

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ.

KHUTBAH KEDUA:

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ   الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدُ الْأَمِيْنُ. عِبَادَ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah

Untuk kesekian kalinya Khatib mengingatkan kepada diri sendiri dan jamaaah, agar kita semua jangan lupa untuk bershalawat atas Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti beliau sampai Hari Kiamat nanti. Allah telah mengingatkan ini di dalam al-Qur`an. FirmanNya :

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (Al-Ahzab: 56).

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ.

. للَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. اَللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَأَعْمَالَنَا وَجَمِيِعَ عِبَادَاتَنَا بِرَحْمَتِكَ يَا َأرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَاْرحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا. رَبَّنَا اتِنَـا فِى الدُّنْيـَا حَسَنَةً وَّفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَـا عَذَابَ النَّارِ. وَ اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبّ الْعَالَمِينَ

 Silahkan download dan sebarluaskan naskah khutbah jum'at singkat bahasa  Jawa format PDF melalui tautan link berikut:



Download PDF  

 

 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama