Mewaspadai Kebangkitan Komunis
Ustadz Sadmonodadi
اَلْحَمْدُ
لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ
اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ
لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ
عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ
:اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ
اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ
Jama'ah
rahimakumullah!
Segala puji bagi Yang Maha Tinggi dan Agung, Dia
memberi petunjuk kepada siapa yang Ia kehendaki menuju jalan yang lurus. Milik
Rab kitalah seluruh karunia dan anugerah, dan bagiNya-lah seluruh pujian yang
indah. Dia mengampuni kepada siapa yang Ia kehendaki, dan ia memberi petunjuk
untuk bertaubat kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia adalah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
Hendaklah kita bertaqwa dengan sebenar-benar takwa,
dan berpegang pada tali Islam
dengan kuat : barang siapa yang bertakwa maka Allah akan
menjaganya dari segala keburukan, kehinaan dan kebinasaan. Barang siapa
bertaqwa, Allah akan menyelamatkannya
dari siksaan dan akan mendapatkan keberuntungan di akhirat dengan mendapatkan
keridhoan Allah dan surga-Nya.
Para
hamba Allah yang mulia,
Disetiap
akhir bulan September, bangsa Indonesia senantiasa mengingat sejarah kelam
republik ini, yakni peristiwa Gerakan 30 September 1965. Peristiwa itu merupakan upaya pemberontakan gagal yang
dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia untuk merebut kekuasaan yang syah. Andai saja kudeta ini tentu akan diikuti dengan merubah
ideologi negara dari Pancasila menjadi ideologi komunis.
Kita bersyukur kepada Allah upaya
kudeta itu akhirnya gagal, walau telah banyak memakan korban. Dan karena
terbukti telah melakukan makar, Partai Komunis Indonesia dibubarkan. Bahkan
melalui TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1996 melarang keberadaan PKI dan paham komunis
di Indonesia.
Hadirin jamaah Jum'at rahimakumullah!
Kita menentang ideologi komunis
karena komunis bertentangan dengan Pancasila dan berseberangan dengan keyakinan
bangsa Indonesia yang religius. Jika kita menyelami secara
mendalam ideologi atau ajaran komunisme sungguh bertentangan dengan falsafah
dan praktek kehidupan bangsa Indonesia.
Dari
aspek falsafah ajaran komunisme berisi atheisme, anti Tuhan dan anti agama.
Dari segi politik, ajaran komunisme anti demokrasi. Dari sisi sosial, ideologi
komunisme menganjurkan pertentangan dan perjuangan klas. Di lapangan ekonomi
komunisme menghilangkan hak perseorangan. Dengan demikian ajaran atau ideologi
komunisme tidak saja berlawanan dengan Pancasila pada khususnya, akan tetapi
merupakan tantangan dan serangan terhadap kehidupan keagamaan pada umumnya
termasuk Islam.
Kaum muslimin
rahimakumullah!
Tentu sejarah kelam itu tidak boleh
selalu menjadi beban bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan bangsa yang bersatu
bahu-membahu mewujutkan kesejateraan, kedamaian dan keadilan. Sudah saatnya
kita memaafkan atas semua yang terjadi. Kita harus segera menghilangkan
berbagai permucuhan dan kebencian dan dendam akibat peristiwa itu. Kita hanya perlu mengambil ibrah atas
apa yang terjadi, agar kita bisa
mengurus bangsa dengan lebih baik menuju negara yang aman, adil makmur penuh
ampunan Allah subhanahu wa ta'ala.
Allah
telah mengingatkan kepada para mukmin untuk mengambil hikmah atas kisah-kisah
yang telah berlalu. Firman Allah ta'ala :
لَقَدۡ
كَانَ فِي قَصَصِهِمۡ عِبۡرَةَ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِۗ
“Sungguh, pada
kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal."
(Qs Yusuf, Ayat 111)
Kaum muslimin
rahimakumullah!
Meskipun kita
perlu memendam segala macam luka, kebencian dan sakit hati, tetapi tetap kita tidak boleh kehilangan kewaspadaan akan
terulangnya peristiwa itu. Kewaspadaan yang merupakan ekspresi dari
kehati-hatian dan bukan kewaspadaan yang lahir karena kecurigaan. Yang demikian
itu harus kita lakukan agar kita tidak terjatuh kedalam kesalahan yang sama.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam mengingatkan :
لَا يُلْدَغُ
الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ
“Orang mukmin tidak akan
terperosok dua kali pada satu lobang.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
Jama'ah Jum'at rahimakumullah!
Ada beberapa alasan
mengapa kita perlu waspada terhadap bangkitnya komunisme. Diantara alasan itu
adalah :
1.
Idiologi komunisme tidak pernah bisa dihilangkan selama
masih ada penganutnya. PKI memang sudah dibubarkan, idiolodinya sudah dilarang.
Tetapi itu bukan berarti idiologi komunis tidak ada lagi di Indonesia. Dengan
dilarangnya idiologi komunis bukan berarti sudah tidak ada lagi orang yang
mempunyai keyakinan akan kebenaran komunisme. Tidak ada yang bisa melihat ke
dalam hati dan pikiran manusia. Bisa jadi disaat yang memungkinkan mereka akan
muncul ke permukaan lagi dan terus mengejar kuasa di Indonesia.
2.
Gerakan makar komunis di Indonesia bukan hanya sekali di tahun 1965 itu saja.
Sebelumnya pada 18 September 1948
orang-orang komunis telah mencoba melakukan kudeta di Madiun dengan tujuan
mendirikan negara berdasarkan ideologi marxisme-komunisme-atheisme. Madiun dan sekitarnya sampai Jombang cukup banyak ulama
dan santri, termasuk prajurit yang mereka bunuh secara biadab. Ikhtiar untuk merebut kekuasaan ini diwaktu-waktu mendatang
bukan sesuatu yang mustahil untuk bisa terulang kembali.
3.
Dalam beberapa dekade ini tampak
adanya upaya membangkitkan gerakan komunis. Bisa kita lihat dari terbitnya
sejumlah buku yang ditulis oleh keturunan anggota PKI atau simpatisannya.
Buku-buku yang dimaksud adalah Aku
Bangga Jadi Anak PKI (terbit tahun 2002), Anak PKI Menjadi Anggota Parlemen
(terbit tahun 2005), Lima
Puluh Tahun Anak PKI (terbit tahun 2008), Gerakan Rakyat dan Perubahan
(terbit tahun 2012), termasuk sebuah buku berjudul Yang Berlawan: Membongkar Tabir Pemalsuan Sejarah
PKI (terbit tahun 2006), yang isinya pembenaran akan perjuangan
PKI. Hal ini menjadi alasan kuat bagi kita untuk tetap waspada.
Jama'ah Jum'at
rahimakumullah!
Cara terbaik untuk mencegah
berkembangnya komunisme adalah dengan menyadarkan kepada masyarakat khususnya
generasi muda tentang bahaya komunis. Selain itu adalah dengan menggalakkan
pendidikan agama karena agama adalah pelindung terbaik melawan propaganda
komunis.
Semoga
Allah Ta’ala menjaga kita semua dari segala keburukan dari komunisme.
بَارَكَ
اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي
وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah 2
لْحَمْدُ
للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا
اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
اَللَّهُمّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْنِ
قَالَ اللهُ
تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا
اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
ثُمَّ اعْلَمُوْا
فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ:
{إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ
الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ
أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً
وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ،
وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ
الصَّلاَةَ.
--------------
Posting Komentar