Teks Khutbah Shalat Gerhana Bulan

Mengambil Ibrah dari
Peristiwa Gerhana Bulan

Ustadz Sadmonodadi


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْــمَلِكِ الْحَقِّ الْــمُبِيْن، اَلَّذِي أَرْسَلَ آيَاتِهِ عِبْرَةً لِلْمُعْتَبِرِيْن، وَأَظْهَرَ شَيْئًا مِنْ قُدْرَتِهِ هِدَايَةً لِلْمُهْتَدِيْن.   وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه إِلَهُ اْلأَوَّلِيْن وَالْآخِرِين، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمّداً عَبدُهُ ورَسُولُهُ الْــمَبْعُوثُ رَحْمَةً لِلْعَالَــــمِيْن، وَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّين. أَمَّا بَعْدُ : فَياَ عِبَادَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَاللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jama’ah shalat kusuf yang dirahmati Allah subhanahu wata'ala…

Syukur alhamdulillah mari kita panjatkan ke hadhirat Allah subhanahu wa ta'ala yang telah memberi kesempatan kepada kita melihat gerhana bulan; menyaksikan salah satu tanda kuasa Allah SWT. Kita bergembira sebab diperkenankan berkumpul di tepat mulia ini untuk mengagungkan nama-Nya.  Allah telah membuka hati kita menjadi bagian dari berjuta-juta orang beriman yang menjadikan peristiwa gerhana bulan ini sebagai sarana untuk taqarrub kepada Allah; mendekatkan hati kepada Allah SWT.

Sungguh merugilah orang-orang yang berkesempatan menyaksikan gerhana bulan tetapi tidak menjadikan bertambah iman dan taqwanya, merugilah orang yang tidak menggunakan momentum yang sungguh bernilai ini untuk berdzikir dan mengagungkan Allah Yang Maha Suci. Kita berharap, semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang berakal yakni orang yang sebagaimana disebut dalam Surah Ali-Imran ayat 191 : 

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ، وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا، سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka

Jama'ah rahimakumullah!

Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lainya. Gerhana bulan adalah suatu fenomena alam yang diakibatkan oleh kedudukan bulan, bumi dan matahari membentuk garis lurus. Kedudukan bumi berada di antara bulan dan matahari. Pada saat gerhana bulan, cahaya matahari yang seharusnya di terima bulan terhalangi oleh bumi. Bulan berada dalam bayang-bayang bumi sehingga bulan menjadi tidak terlihat karena terhalang mendapat cahaya matahari.

Oleh karena itu benar sabda Rasulullah SAW bahwa gerhana tidak ada hubungannya dengan kelahiran atau kematian seseorang sebagaimana diyakini masyarakat Quraisy waktu itu. Demikian juga  gerhana sama sekali tidak ada hubungannya dengan berbagai cerita khurafat  yang diyakini para nenek moyang. Di Jawa misalnya dahulu ada kepercayaan bahwa gerhana bulan itu disebabkan bulan dimakan raksasa;  mereka yang percaya kemudian beramai-ramai memukul kentongan pada saat gerhana untuk menakut-nakuti dan mengusir raksasa itu. Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa perbuatan yang demikian itu merupakan perbuatan salah dan kesia-siaan yang sangat. 

Kaum muslimin rahimakumullah!

Meskipun gerhana bulan merupakan peristiwa astronomi biasa, bukan berarti peristiwa itu boleh terlewat begitu saja tanpa kita mengambil pelajaran. Meski gerhana bulan merupakan peristiwa alam biasa, semestinya ada pelajaran yang bisa kita petik. Diantara ibrah dari peristiwa gerhana bulan adalah :

Pertama, gerhana bulan merupakan bukti kuasa  Allah atas alam semesta ini.

Jagad raya beserta segala isinya ini Allah-lah yang mencipta, menguasai dan memeliharanya. Allah berkuasa mutlak atas semesta ini. Semua tunduk patuh kepada-Nya. Tidak ada makhluk yang punya kuasa atas alam semesta ini sedikitpun. Sesuatu tidak akan pernah  terjadi jika Allah tidak menghendaki terjadi. Sebaliknya jika Allah telah menghendaki maka tidak ada yang bisa menghalangi. Dalam surat al-Maidah ayat 120 Allah berfirman :

لِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا فِيْهِنَّ ۗوَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ


"Milik Allah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu".

Kaum muslimin rahimakumullah!

Pelajaran kedua, peristiwa gerhana bulan itu menjadi bukti bahwa bumi, bulan, matahari dan  seluruh isi alam semesta ini tunduk patuh kepada Allah SWT.  Semua yang ada di alam semesta ini dalam pemeliharaan Allah. Allah berfirman dalam surat Fushshilat ayat 37 :

وَمِنْ ءَايَٰتِهِ ٱلَّيْلُ وَٱلنَّهَارُ وَٱلشَّمْسُ وَٱلْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا۟ لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَٱسْجُدُوا۟ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

 “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tetapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika Dialah yang kamu sembah.” (QS. Fushshilat: 37)

Oleh karena itu tidaklah semestinya benda-benda ciptaan itu dijadikan sembahan; dijadikan tempat untuk memuja dan meminta. Tidak semestinya seseorang memuja dan meminta kepada makhluk seperti penunggu batu, pohon besar,  besi pusaka atau bentuk-bentuk lainnya. Karena selain Allah semua adalah makhluk yang tidak punya kuasa apa-apa. Manusia seharusnya hanya menyembah dan meminta kepada Allah, Dzat Yang Maha Kuasa, Maha Kaya dan Maha Perkasa. 

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah!

Ketiga, peristiwa gerhana merupakan peringatan dan untuk menimbulkan rasa takut di hati manusia.   

Rasulullah bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ لاَيَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوْااللهَ وَكَبِّرُوْا وَصَلُّوْا وَتَصَدَّقُوْا 

"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah bukti tanda-tanda kekuasaan Allah. Sesungguhnya keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang, dan tidak pula karena hidupnya seseorang. Oleh karena itu, bila kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, shalat dan bersedekahlah." (HR Bukhari dan Muslim).

Peristiwa gerhana bulan merupakan peringatan sederhana yang seharusnya bisa diterima siapa saja baik mereka yang berilmu maupun yang awam, baik yang sudah dewasa maupun anak-anak. Gerhana mengingatkan bahwa Allah bisa menjadikan gelap alam semesta ini; agar manusia ingat bahwa pada saatnya nanti alam semesta bukan saja gelap tetapi juga hancur sehancur-hancurnya; agar manusia ingat akan kuasa Allah, akan janji-janjiNya, ingat akan surga dan neraka, ingat akan kehidupan akhiratnya.

Maka selayaknya gerhana menumbuhkan ketakutan dan kekhawatiran di hati setiap mukmin akan kehidupan akhiratnya.  Ingat akan mati diharapkan dapat mendorong manusia untuk memperbanyak amal shalih dan meninggalkan kebanyakan dari maksiat. Maka pesan Nabi bagi orang-orang yang melihat gerhana dan muncul ketakutan di hatinya,  hendaknya  : faad'uullaha, wa kabbiruu, wa shalluu, watashaddaquu – berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, dirikan shalat dan bersedekahlah.

Jamaah rahimakumullah!

Demikianlah khutbah singkat ini telah kami sampaikan. Mengakhiri khutbah ini marilah kita berdoa :

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَخْمَعِيْنَ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

“Ya Allah, ampunilah kaum mukminin laki-laki dan wanita, kaum muslimin laki-laki dan wanita, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Sesungguhnya, Engkau adalah Dzat yang Maha Mendengar, Mahadekat, Dzat yang mengabulkan doa.”

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

“Ya Rabb kami, berilah ampunan kepada kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu sebelum kami, dan janganlah Engkau membiarkan ada kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”

اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِيْ أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْ مَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا لِهُدَاكَ وَاجْعَلْ عَمَلَهُ فِيْ رِضَاكَ، وَارْزُقْهُ الْبِطَانَةَ الصَّالِحَةَ النَاصِحَةَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

“Ya Allah, berilah kami keamanan di negeri kami, jadikanlah pemimpin kami dan penguasa kami orang yang baik. Jadikanlah loyalitas kami untuk orang yang takut kepada-Mu, bertakwa kepada-Mu, dan mengikuti ridha-Mu, yaa Rabbal ‘alamin. Ya Allah, berikanlah taufik kepada pemimpin kami untuk menempuh jalan petunjuk-Mu, jadikanlah sikap dan perbuatan mereka sesuai ridha-Mu, dan berikanlah teman dekat yang baik untuk mereka, yaa Rabbal ‘alamin.”

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا

“Ya Allah, ampunilah kami dan kedua orang tua kami, serta berilah rahmat kepada keduanya, sebagaimana mereka mendidik kami di waktu kecil.”

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِيْ أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ

“Wahai Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan segala tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami, teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami atas kaum yang kafir.”

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari siksa neraka.”

وصلى الله على نبينا محمد وعلى اله وصحبه أجمعين

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 


Untuk membaca atau mencetak file khutbah Shalat Gerhana Bahasa Indonesias  ini dalam bentuk PDF silahkan download melalui tautan berikut ini :

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama