Teks Khutbah Jumat
Singkat
Menjaga Kemuliaan Manusia
Ustadz Sadmonodadi
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِي اللهُ فَلاَ مُضِلَّ
لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
أَمَّابَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ! أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى
اللهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
Jama’ah
Jum'at rahimakumullah!
Sesungguhnya Allah telah meninggikan derajat anak-anak itu dalam level semulia-mulia makhluk. Menerangkan pemuliaan-Nya dalam penciptaan
manusia, dalam surah al Infithar ayat 6 – 8 Allah mengatakan :
يَا
أَيُّهَا الْإِنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ (6) الَّذِي
خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ (7) فِي أَيِّ صُورَةٍ مَا شَاءَ رَكَّبَكَ (8)
"Hai manusia, apakah yang telah
memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan
kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang, dalam
bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuh-mu".
Bukan hanya jasmani dan rohani-Nya saja yang serba
sempurna, tetapi Allah juga telah menundukkan bumi dan segala isinya untuk melayani manusia. Dalam surah al-Isra’
ayat 70 Allah berfirman :
وَلَقَدْ
كَرَّمْنَا بَنِي آَدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ
وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ
خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
"Dan sesungguhnya telah Kami muliakan
anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka
rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan".
Jama’ah Jum’at rahimakumullah!
Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk hidup
tetap dalam kemuliaan itu. Mempertahankan dan menyempurnakan kemuliaan itu akan
mengantarkan kebahagiaan dan ketenteraman hidup : hidup pribadi maupun hidup
bermasyarakat, kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.
Dalam sebuah kesempatan Rasulullah Saw bersabda sebagaimana
diriwayatkan Imam al-Hakim:
“Sesungguhnya Allah itu Maha Mulia, menyukai
kemuliaan. Mencintai ketinggian akhlaq serta membenci kehinaannya”.
Pada hadits lain Rasul SAW menyatakan :
إِنَّ
اللهَ يُحِبُّ مَعَالِيَ الْأُمُورِ وأَشْرَافَهَا، وَيَكْرَهُ سَفَاسِفَهَا.
Artinya:
Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya Allah menyukai perkara-perkara yang
tinggi lagi mulia dan tidak menyukai yang rendah. (HR. Thabrani)
“Sesungguhnya Allah mencintai perkara-perkara yang
agung lagi mulia dan membenci kehinaannya”.
Untuk menyempurnakan dan mempertahankan kemuliaan dan
ketinggian derajad itu Allah, melalui para Nabi, menurunkan agama sebagai pedoman hidup manusia. Barang siapa
menggigit agama dengan gigi gerahamnya, maka bertambah-tambahlah kemuliaannya.
Sebaliknya barang siapa berpaling darinya, mereka akan terkapar dalam kubangan
kehinaan.
Sayangnya kebanyakan manusia tidak mampu
mempertahankan kemuliaannya. Sebabnya mereka melupakan pedoman hidup yang
diberikan Allah SWT dan lebih mengekor pada keinginan nafsunya dan
kebohongan-kebohongan yang dibisikkan syetan. Hawa nafsu dan bisikan syetan
menuntun mereka mengejar kenikmatan duniawi. Hawa nafsu dan syetan senantiasa
bersibisik-bisik bahwa pada kilauan dunia itulah terletak kemuliaan hidup dan
untuk itu harus dikejar sekuat tenaga.
Banyak orang menghabiskan hidupnya hanya untuk
mengejar harta, karena menganggap bahwa disitulah terletak kemuliaan dan kehormatan
hidup. Sangking bernafsunya mereka tak segan-segan menabrak nilai, norma dan
etika, tak peduli halal-haram.
Yang menganggap kemuliaan itu pada pangkat, jabatan
dan kedudukan, mengejar semua itu dengan cara apapun termasuk cara-cara nista :
menyogok, memfitnah, berkata bohong, dan lain-lain cara tidak terpuji. Yang
menganggap kemuliaan itu ada pada
ketenaran dan kemasyhuran pada mau mengorbankan dirinya untuk popularitas
dirinya itu. Dan bagi yang menganggap kemuliaan dan kehormatan itu ada pada
gelar-gelar akademik, mereka tak segan-segan berbohong membeli gelar-gelar itu
untuk kemuliaan diri.
Karena keliru dalam memahami letak kemuliaan hidup,
orang-orang itu bukan saja gagal menggapai kemuliaan, bahkan mereka jatuh dalam
kehinaan. Hina didunia dan hina di akhirat. Di dunia mereka tidak dimuliakan/
tidak dianggap terhormat oleh manusia; karena berlaku aniaya kepada orang lain,
merugikan banyak orang, serta suka melanggaran norma dan adab bermasyarakat.
Hidup dunia mereka juga akan dihinakan oleh Allah
karena telah berani ingkar kepada hukum-hukum Allah. Bentuk kehinaan mereka
adalah, mereka akan menemukan hidup yang
sesak, berat, penuh derita dan jauh dari rasa tenteram. Dan diakherat
telah tersedia buat mereka tempat kembali yang tidak nyaman yakni neraka
jahanam.
Berfirman Allah dalam surah Ali Imran ayat 112 :
ضُرِبَتْ
عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ
مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ
الْمَسْكَنَةُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآَيَاتِ اللَّهِ
Mereka diliputi kehinaan di mana saja
mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali
(perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah
dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada
ayat-ayat Allah …
Kaum muslimin rahimakumullah!
Sesungguhnya kalau manusia ingin tetap
terhormat dan mulia, manusia harus kembali ke agama : mengkokohkan iman,
menjaga akhlakul karimah dan menghiasi hidup dengan amal shaleh. Dalam surah Faathir
ayat 10 Allah menunjukkan apa yang harus dilakukan manusia untuk menggapai
kemuliaan hidup itu :
مَنْ
كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا إِلَيْهِ يَصْعَدُ
الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ
Barang siapa yang menghendaki kemuliaan,
maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya.
Kepada-Nya lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh
dinaikkan-Nya.
Dengan jelas, ayat ini menerangkan bahwa
jalan menuju kemuliaan hidup itu ada pada iman dan amal shaleh. Artinya hanya
dan hanya dengan beriman dan beramal shaleh, orang bisa menggapai kemuliaan dan
keluhuran hidup.
Dengan iman, manusia mengesakan Allah didalam
menyembah, meminta pertolongan dan takut. Dengan iman yang sesungguhnya kepada
Allah, akan menjauhkan manusia menghambakan dirinya kepada syetan, jin dan kekuatan lain selain Allah. Dengan iman kepada
Allah manusia menjaga dari menghinakan dirinya kepada makhluk lain. Sebagai
makhluk paling mulia manusia beriman tidak pantas mengabdi, meminta dan takut
kepada makhluk lain.
Iman yang kokoh juga akan memudahkan
manusia melakukan amal shaleh. Keyakinan akan kehadiran Allah dan sifat
adil-Nya mengantarkan manusia menjadi mudah melakukan berbagai kebaikan sebagai
sarana untuk menggapai ridha Allah SWT. Muslim yang benar imannya akan
bersemangat melakukan kebaikan, karena sesungguhnya beramal shaleh itu bukan
kepentingan Allah tetapi segala kebaikan itu akan kembali kepada manusia. Allah
berfirman dalam surah al-Israa’ ayat 7 :
إِنْ
أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu
berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu
bagi dirimu sendiri,
قُلْ يَا
أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنِ اهْتَدَى
فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِوَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَمَا أَنَا عَلَيْكُمْ بِوَكِيلٍ
Katakanlah: "Hai manusia,
sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran (Al Qur'an) dari Tuhanmu, sebab
itu barang siapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk
itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barang siapa yang sesat, maka
sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah
seorang penjaga terhadap dirimu". (Q.S. Yunus 108)
Jama’ah rahimakumullah!
Orang-orang yang beriman dan beramal shaleh akan mendapat kemuliaan di
dalam hidupnya. Hidupnya mulia karena seluruh perilakunya tidak ada yang hina
dan pantas dinistakan. Orang-orang yang beriman dan beramal shaleh tidak akan
mendapatkan penghinaan dan penistaan dari sesama karena merka tidak merugikan
dan bertindak aniaya kepada sesamanya.
Orang-orang yang beramal shaleh dilandasi
keimanan kepada Allah akan dimulyakan
derajatnya oleh Allah. Dianugerahi hidup penuh rahmat dan barakah di dunia ini,
sedangkan di akhirat telah disiapkan anugerah teramat indah karena iman dan
amal shalehnya itu.
وَمَا
أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِنْدَنَا زُلْفَى
إِلَّا مَنْ آَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ الضِّعْفِ بِمَا
عَمِلُوا وَهُمْ فِي الْغُرُفَاتِ آَمِنُونَ
Dan
sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan
kamu kepada Kami sedikit pun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal-amal saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda
disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di
tempat-tempat yang tinggi (dalam surga). (Q.S.
Saba : 37)
جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ
مِنَ
الْفَا
ئِــزِيْنَ اْلآمِنِيْنَ وَادْخَلَنَا فِى زُمْرَةِ الْمُوَحِّدِيْنَ. أَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ
وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ.
Khutbah 2
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْـهَدُ
أَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْـهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى خَاتَمِ اْلأَ
نْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا
كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ
عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ.
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنا وَأَصْلِحْ لنا دُنْيَانا الَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لنا آخِرَتنا الَّتِي فِيهَا مَعَادُنا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَّنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لنا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
اللهمَّ ارْزُقْنَا الصَّبْرَ عَلى الحَقِّ وَالثَّبَاتَ على الأَمْرِ والعَاقِبَةَ الحَسَنَةَ
والعَافِيَةَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ والسَّلاَمَةَ مِنْ كلِّ إِثْمٍ
والغَنِيْمَةَ مِنْ كل بِرٍّ والفَوْزَ بِالجَنَّةِ والنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا
وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
اَللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَأَعْمَالَنَا وَجَمِيِعَ عِبَادَاتَنَا
بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
رَبَّنا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النار
Untuk membaca atau mencetak file khutbah jumat singkat bahasa Indonesia ini dalam bentuk PDF silahkan download melalui tautan berikut ini :
Posting Komentar