Teks Khutbah Jumat Singkat

Siapa Menanam Mengetam

Ustadz Sadmonodadi

 

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ اْلعَزِيزُ اْلغَفُوْرُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اْلبَشِيْرُ النَّذِيْرُ وَالسِّرَاجُ الْمُنِيْرُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ:أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مَا خُلِقْتُمْ عَبَثاً، وَأنَّ اللهَ جَعَلَ هَذِهِ الدُّنْيَا دَارَ عَمَلٍ وَالْآخِرَةَ دَارَ جَزَاءٍ.

Jama’ah rahimakumullah!

Mari kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah dengan memperbanyak amal shaleh dan bersungguh-sungguh meninggalkan maksiat. Hanya dengan iman dan amal shaleh manusia akan meraih kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat. Sebaliknya dosa dan maksiat menyebabkan hidup terasa sempit penuh was-was dan penderitaan.

Jama’ah rahimakumullah!

Hidup kita di dunia itu tidak selamanya - kullu nafsiin dzaaiqatul maut-. Pada saatnya kita akan mati, meninggalkan dunia ini menuju akhirat. Mati akam memisahkan seseorang   dengan apa saja. Semua yang kita miliki di dunia ini akan kita tinggalkan semuanya. Keluarga, harta, pangkat, kedudukan dan semua perhiasan dunia akan ditinggal. Yang menyertai hanyalah amal kita. Rasulullah SAW bersabda :

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ؛ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ

 “Ada tiga yang  mengikuti mayat, maka dua yang kembali dan satu yang terus mengikuti. Keluarga, harta  dan amal mengikuti mayat; tetapi keluarga dan harta bakal kembali. Hanya amal yang terus mengikuti”.

Jama’ah rahimakumullah!

Amal kita yang baik maupun yang buruk, akan membersamai pada setiap langkah kita menuju Allah SWT. Dalam satu hadits sahih, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam mengatakan bahwa amal shaleh di dalam kubur akan mewujud sebagai orang yang rupawan, berpakaian bagus dan berbau wangi. Orang itu akan memberi pertolongan dan senantiasa menghibur selama kehidupan alam kubur. Sementara amal buruk akan mewujud berupa makhluk yang menakutka, kejam dan berbau busuk. Makhluk mengerikan iku akan menyiksa, mengancam dan membuat takut ahli maksiat.

Bukan hanya di alam kubur , amal juga yang akan mengantarkan kita menuju nikmat surga maupun siksa akhirat. Amal shaleh akan senantiasa menghibur dan menolong kita menghadapi peristiwa mendebarkan di  yaumul ba'ats, yaumul mahsyar, yaumul hisab, yaumul mizan dan yaumul jazaa’. Sebaliknya amal buruk akan membenani dan menyusahkan manusia berdosa di perjalanan yang bermuara pada di bibir neraka.

Kaum muslimin rahimakumullah!

Kita semua diberi kebebasan untuk memilih makhluk  seperti apa yang akan kita jadikan teman di akhirat : makhluk rupawan yang senantiasa menghibur, ataukah makhluk mengerikan yang bengisnya keterlaluan?

Jika kita ingin dibersamai oleh teman yang baik dan senantiasa menghibur dari was-was dan rasa khawatir, tentu kita harus senantiasa menegakkan iman dan takwa. Kebahagiaan hidup akhirat harus diikhtiari dengan memperbanyak amal shaleh : menguatkan hablumminallah seperti mendirikan sholat, berpuasa, berzakat serta menelaksanakan ibadah haji. Bersamaan itu pula kita membangun hubungan baik dengan manusia lain seperti memberi makan, pertolongan  dan  nasehat  kepada sesama.

Orang yang tidak mau berpayah-payah melakukan amal shaleh tentu saja tidak usah bermimpi  bisa hidup enak di akhirat. Orang yang malas menjalankan sholat, berpuasa, tidak suka memberi, enggan menolong, gemar  merebut hak orang, suka mencelakakan orang lain; sesungguhnya orang tersebut telah menyiapkan bencana untuk dirinya sendiri. Amal-amal sayyiat yang dikerjakan seseorang, di akhirat akan menjadi makhluk yang akan meluluh lantakkan manusia berdosa itu.

Sidang Jum’at rahimakumullah! 

Sungguh amat disayangkan, tidak sedikit mukmin-muslim yang tidak abai mengenai hal ini. Banyak mukmin-muslim yang mempercayai adanya kehidupan akhirat, amal perbuatannya  tidak cocok dengan keyakinannya itu. Banyak mukmin-muslim yang kurang memperhatikan kehidupan akhirat, sehingga banyak mukmin-muslim yang sembrono dalam menjalani hidupnya. Mengetahui bahwa amal shaleh itu merupakan bekal untuk menggapai surga, tetapi tidak mau berpayah-payah melaksanakan ibadah.

Banyak orang Islam tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan shalat, tidak mau mengaji, tidak membaca al-Qur’an, tidak suka berderma, tidak suka menolong, tidak suka berbuat kebaikan untuk orang lain  dan  tidak bersungguh-sungguh mendidik keluarganya dengan ilmu agama. Berbareng dengan itu mereka dengan mudah  melakukan larangan agama : berbohong, menipu, mengambil hak orang lain, menimbulkan permusuhan dan lain-lain perbuatan maksiat.  Orang-orang seperti ini di akhirat nanti akan merasakan kekecewaan yang teramat sangat.

Jama’ah  Jum’at rahimakumullah.

Kalo mukmin-muslim bersungguh-sungguh mempelajari al-Qur’an, pasti akan memahami bahwa banyak anjuran untuk mengerjakan amal shaleh agar mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat. Diantara anjuran itu terdapat pada  surah a-Kahfi ayat 30 :

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا

Sungguh mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu”.

Pada surah al-Zalzalah ayat  6—8 Allah berfirman :

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ (6) فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)

Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua amal perbuatannya. Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”

Jama’ah rahimakumullah!

Ketahuilah, Allah menjadikan dunia ini sebagai jalan menuju akhirat. Dalam bahasa Rasulullah, hidup ini adalah tempat untuk bertanam, panennya  di akhirat nanti (ad-dunya  mazratul aakhirah).

Siapapun hamba yang menghiasi  hidupnya  dengan taat kepada Allah SWT dengan mentauhidkan-Nya dan mengindahkan sunnah Rasulullah SAW, dia akan mendapatkan kebaikan hidup akhirat. Orang-orang itu akan mendapatkan balasan kebaikan karena amal shalehnya di dunia. Di Akhirat Mereka akan mendapat anugerah berupa kesenangan, terhindar dari rasa was-was dan kesusahan, tidak pernah sakit, tidak pernah menjadi  tua  dan tidak pernah kekurangan. Selamanya. 

Sebaliknya, orang-orang yang  menghabiskan dunianya untuk memuaskan hawa nafsunya dan mengikuti ajakan syetan, mereka akan kembali ke hadapan Tuhannya dengan kepala tunduk. Orang-orang yang tidak memperhatikan   Allah di dunia, mereka tidak akan   diperhatikan   Allah di akhirat. Orang-orang yang suka berbuat hina di dunia, akan dihinakan hidupnya di akhirat. Sudah disiapkan bagi orang-orang yang berpaling dari agama, siksa yang dahsyat, yang dahsyatnya tidak tergambarkan di pikiran manusia.

Semoga Allah  menguatkan iman   dan memudahkan kita semua mengerjakan amal shaleh.  Amiin ya rabbal ‘alamiin.

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ، فَاسْتَغْفِرُوهُ يَغْفِرْ لَكُمْ، وَتُوبُوا إِلَيْهِ يَتُبْ عَلَيْكُمْ، إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Khutbah 2

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ   الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدُ الْأَمِيْنُ. عِبَادَ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah

Untuk kesekian kalinya Khatib mengingatkan kepada diri sendiri dan jamaaah, agar kita semua jangan lupa untuk bershalawat atas Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti beliau sampai Hari Kiamat nanti. Allah telah mengingatkan ini di dalam al-Qur`an. FirmanNya :

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (Al-Ahzab: 56).

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ.

. اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. اَللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَأَعْمَالَنَا وَجَمِيِعَ عِبَادَاتَنَا بِرَحْمَتِكَ يَا َأرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَاْرحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا. رَبَّنَا اتِنَـا فِى الدُّنْيـَا حَسَنَةً وَّفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَـا عَذَابَ النَّارِ. وَ اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبّ الْعَالَمِينَ

 

Untuk membaca atau mencetak file khutbah jumat singkat bahasa bahasa Indonesia ini dalam bentuk PDF silahkan download melalui tautan berikut ini :


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama