Teks Khutbah Idul Fitri 1444 H

Tanda Diterimanya Amal

Ustadz Sadmonodadi

 

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ الْيَوْمَ عِيْداً لِلْمُسْلِمِيْنَ   وَحَرَّمَ عَلَيْهِمْ فِيْهِ الصِّياَمَ، وَنَزَّلَ الْقُرْآنَ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّناَتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ،  نَحْمَدُهُ وَنَشْكُرُهُ عَلَى كَمَالِ إِحْسَانِهِ وَهُوَ ذُو الْجَلاَلِ وَاْلإِكْراَمِ. اَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّاللهُ هَدَى مَنْ شَاءَ اِلَى الصِّـرَاطِ الْمُسْـتَقِيْمِ, وَاَشْـهَدُاَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ خَيْرُدَاعٍ اِلَى الطَّـرِيْقِ الْقَوِيْمِ.  اَللّهُـمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ  أَجْمَعِيْنَ. اَمَّابَعْدُ : يَااَيُّهَـاالنَّاسُ ! اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, laa ilaaha illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd.

Jama’ah  Sholat  Idul Fitri   rahimakumullah!

Ketika fajar menyingsing pada dini hari Idhul Fitri, kita mendengar bukan hanya gemuruh suara takbir yang mengagungkan  nama-Nya. Jauh di dalamam lubuk hati, kita mendengar gemuruh perasaan yang mengharu-biru, gemuruh suara kesedihan dan kegembiraan. Kita bersedih karena mengenang Ramadhan, yang tiba-tiba meninggalkan kita, pada akhir waktunya, pada ujung jangkanya, pada kesempurnaan bilangannya. Di sudut hati yang lain ada kebahagiaan yang membuncah. Kita bergembira karena tiba pada hari bersyukur, yang mengantarkan kita pada curahan hujan kasih sayang-Nya, yang tiada batas tepi-nya, tiada hingganya dan tiada henti-hentinya.

Allahu akbar, Allahu Akbar, Allahu akbar kabiira

Jama’ah ied rahimakumullah!

Maha suci Allah, yang telah menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan yang dipenuhi barakah dan maghfirah, bulan yang didalamnya terdapat lailatu al-qadar, malam penuh kemuliaan. Sepanjang Ramadhan, Allah telah menuntun kita semua melaksanakan ibadah shiyam Ramadhan, qiyamul lail, tadarusul Qur’an dan meringankan infaq-shadaqah : membelanjakan sebagian harta kita di jalan Allah. Sungguh Allah telah memberikan kesempatan kepada kita semua untuk mencuci dosa-dosa dan memudahkan kita beramal shalih.

Maha Agung Allah, yang telah menjadikan Ramadhan sebagai bulan tarbiyah. Satu bulan penuh kita belajar mengendalikan hawa nafsu. Kita dilatih tidak makan dan tidak minum di siang hari. Kita dilatih menahan diri dari berbicara bohong, kotor, culas dan adu domba. Kita dilatih untuk tidak mendengarkan dan melihat hal-hal yang dilarang. Kita diajak untuk menjauhi perbuatan yang dapat mendatangkan kerugian dan penderitaan orang banyak.

Sungguh, hidup orang-orang beriman di bulan Ramadhan serba menakjubkan. Siang dan malamnya senantiasa dihiasi sebanyak-banyak ibadah dan amal sholeh. Semua nampak bersemangat dalam meraih anugerah-Allah SWT. Semua beribadah penuh harap akan janji-janjinya :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Siapa yang berpuasa Ramadhan berlandaskan iman dan berharap pahala dari Allah, maka Allah akan mengampuni semua dosa-nya. (HR Bukhari)

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Siapa saja yang mendirikan shalat malam  berlandaskan iman dan berharap pahala dari Allah, maka Allah akan mengampuni semua dosa-nya. (HR Bukhari)

Dan hari ini, hari kemenangan yang diharapkan itu telah tiba. Kita bertakbir mengagungkan asma Allah dan mengucapkan sebesar-besar kesyukuran.

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ  

Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.(al-Baqarah 185)

Allahu akbar, Allahu Akbar, Allahu akbar kabiira

Hadirin-hadirat, faizin faizat rahimakumullah.

Kadang kita perlu bertanya, betulkah kemenangan itu kita raih setelah kita berpayah-payah puasa?. Betulkah ibadah Ramadhan kita diterima Allah dan oleh sebab itu kita dilimpahi pahala yang banyak dan dosa-dosa kita semuanya terampuni?.

Kaum  muslimin rahimakumullah.

Sebagian salaf  mengatakan bahwa tanda diterimanya amal shalih adalah kemudahan untuk melakukan kebaikan selanjutnya

مِنْ ثَوَابِ الحَسَنَةِ الحَسَنَةُ بَعْدَهَا، وَمِنْ جَزَاءِ السَّيِّئَةِ السَّيِّئَةُ بَعْدَهَا

Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.
 Terkait dengan ibadah Ramadhan  ulama Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah berkata :

لَيْسَ الْعَيْدُ لِمَنْ لَبِسَ الْجَدِيْدَ إِنَّمَا الْعَيْدُ لِمَنْ خَافَ يَوْمَ الْوَعِيْدِ

 Orang yang memperoleh kemenangan bukanlah orang bajunya baru, tetapi orang yang meraih kemenangan itu adalah orang yang taatnya  bertambah.

Orang yang menang adalah mereka yang thaatnya terus bertambah. Shaimin yang menang adalah mereka terus melestarikan amalan-amalan  Ramadhannya : menegakkan sholat malam, membaca al-Qur'an, melaksanakan puasa-puasa sunnah, berdzikir mengingat Allah dan ibadah-badah lain. Itulah yang dimaksudkan orang-orang yang mendapatkan derajad taqwa ; la'alakum tattaqun.

Allahu akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar kabiira

Kaum Muslimin rahimakumullah!

Dalam konteks hubungan sesama, ketaqwaan itu wujudnya  adalah akhlaqul karimah. Pokok-pokok akhlaq yang baik itu ada 3 :  pertama kafful adza (menahan diri dari melakukan keburukan), kedua badzlun nada' (memberikan kebaikan kepada orang lain, dan ketiga thalaqatul wajhah (muka berseri-seri karena hati yang senantiasa ingin menghadirkan kebahagiaan kepada orang lain).

Untuk menjadi orang bertaqwa selain beribadah kepada Allah, kita harus menjaga diri untuk tidak menyakiti dan mendatangkan kerugian bagi orang lain. Janganlah kepala yang kita sungkurkan dihadapan Allah di sholat-sholat malam-malam Ramadhan,  kita dongakkan di hadapan manusia penuh kesombongan karena kita merasa lebih dari orang lain : lebih pintar, lebih berharta, lebih berpangkat atau  merasa lebih mulia.

Janganlah lidah  yang kita yang gunakan melantunkan al-Qur'an adalah lidah yang sama kita gunakan untuk mencaci orang lain hanya karena fahamnya berbeda atau karena pendapatnya tidak kita setujui atau karena kelakuannya tidak seperti yang kita inginkan. Jangan biarkan lidah kita menjadi ular yang menyemburkan bisa kepada semua orang. Bisa fitnah yang menjatuhkan kehormatan orang, bisa namimah yang mengadu domba orang-orang saling mencinta, bisa ghibah yang membongkar aib yang memalukan orang.

Janganlah  tangan yang kita angkat dalam do'a dan munajat kita, kita gunakan untuk menyakiti, mencelakakan dan merampas hak orang lain.

Janganlah hati yang kita gunakan untuk mengingat Allah, kita gunakan   untuk mendengki manusia.

Orang-orang yang selepas  ramadhan, kembali bermalas-malasan dalam beribadah; orang-orang yang keluar dari bulan Ramadhan kembali kepada  perangai buruknya, mereka keluar Ramadhan dengan tangan hampa : tanpa ijabah do'a, tanpa ampunan Tuhan, tanpa anugerah ramadhan.

Allahu akbar, Allahu Akbar, Allahu akbar kabiira

Hadirin-hadirat, faizin faizat rahimakumullah.

Tanda diterimanya amal yang kedua adalah rasa khawatir  amalnya tidak diterima.  Allah berfirman:

وَالَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَآ اٰتَوْا وَّقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ اَنَّهُمْ اِلٰى رَبِّهِمْ رٰجِعُوْنَ ۙ

Dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya“.

Ketika ummul mukminin Aisyah r.a bertanya mengenai siapa yang mendapat pujian  dalam  surah al-Mukminun ayat 60 diatas,   Rasulullah SAW menjelaskan : Mereka adalah orang-orang yang berpuasa, menegakkan shalat dan bersedekah akan tetapi mereka merasa takut amalan yang telah mereka kerjakan tidak diterima disisi Allah. Ulaaikalaadziina yusaari'uuna fiil khairaat - mereka itulah golongan yang senantiasa berlomba-lomba dalam mengerjakan kebaikan.

Orang-orang yang diterima amalnya adalah golongan yang senantiasa peduli akan amalnya. Mereka senantiasa mengkhawatirkan jangan-jangan amal yang dilakukan selama ini belum memenuhi tuntutan kesempurnaanya.  Kekhawatiran itu, mendorong mereka bersungguh-sungguh  untuk terus memperbaiki amalnya agar menjadi amal terbaik sebagaimana dikehendaki syariat ;  Agar mereka bisa menjadi hamba terbaik dalam beribadah kepada Allah SWT.

Allahu Akbar, Allahu Akbar Allahu , walillahil hamd

Bapak, ibu, saudara-saudaraku yang saya muliakan!

Kalau pada Ramadhan tahun ini kita belum merasa bersungguh-sungguh menjalankan ibadah. Kalau pada Ramadhan kemarin kita merasa banyak sekali kekurangan:  kemalasan kita lebih banyak dari ketaatan kita, kealpaan kita lebih besar dari zikir kita. Lidah-lidah kita lebih banyak bergunjing atau mengeluarkan kata-kata yang tidak patut ketimbang membaca Al-Quran, menyebut asma Allah, atau menghibur hamba-hamba-Nya. Seluruh anggota badan kita masih saja  memenuhi perintah hawa nafsu daripada menjemput panggilan Tuhan. Jangan putus asa. Kita tidak boleh kehilangan harapan. Masih ada waktu untuk berbenah.

Kita hanya perlu bertaubat dengan sebenar-benar taubat. Segera setelah Dia yang Maha Kasih menerima taubat kita, Allah akan mengganti seluruh keburukan kita dengan kebaikan. Allah akan mengganti ketakutan kita dengan rasa damai, kefakiran kita dengan kecukupan, kebodohan dengan pengetahuan, kesesatan dengan petujuk.

 إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Kecuali orang yang bertaubat dan beramal shalih, maka mereka akan Allah gantikan keburukannya dengan kebaikan. Adalah Allah maha Pengampun dan maha Penyanyang. (Al-Furqan; 70)

Setelah bertaubat, mari kita perbaiki kuliatas hubungan kita kepada Allah. Teruslah menghidupkan amalan ramadhan kita :  dirikan sholat malam meski hanya satu rakaat, bacalah al-qur'an meski hanya satu ruku' perhari, perbanyak dzikir dan laksanakan puasa-puasa sunnah.

Mari kita hiasi detik demi detik hidup kita ini dengan berusaha untuk membahagiakan orang lain, membahagiakan orang-orang disekitar kita. Melindungi anak-anak yatim, memberi makan orang yang kelaparan, memberi pakaian orang yang telanjang, membantu orang yang mendapat kesulitan, mengobati orang yang sakit, membela orang yang terzalimi, menghibur orang yang berduka cita serta  memaafkan orang yang bersalah, menunjukkan arah bagi yang tersesat.

Berbareng dengan itu sedapat mungkin kita tinggalkan perilaku yang bisa menyakiti hati orang banyak. Tinggalkanlah gerakan-gerakan lidah yang mempergunjingkan dan menjatuhkan kehormatan orang lain. Hindarkanlah segala perbuatan tangan dan kaki kita dari berbuat sesuatu yang dapat mendatangkan kerugian dan penderitaan orang lain. Karena kedhaliman yang kita lakukan akan menghapus seluruh amal shalih kita.

Insya Allah jika semua itu kita lakukan kita akan masuk golongan orang-orang yang mendapat kemenangan. Kemenangan dunia dan kemenangan di akhirat. Amiin ya Rabbal 'aalamin.

Menutup khutbah ini mari kita berdoa :

Bismillahirahmaanirrahim. Alhammdulillahi rabbli ‘alamin.  Hamdan syaakiriin, hamdan naa’imiin, hamdan yuwaafii ni’amahu - wa yukaafiu  maziidah. Yaa rabbanaa wa laka alhamdu  kamaa yanbaghii  lijalaali wajhikal kariiimi wa ‘adhiimi sulthaanik.

Allahumma shalli ‘ala sayyidil ambiyaa'i wal mursaliina - wa ‘ala aalihi wa ashaabihi ajma’in.

Ya Allah ya Rahman ya rahim segala puja dan puji hanyalah milikmu tiada Tuhan selain Engkau, Yang Maha Pemberi karunia, Pencipta langit dan bumi .... Wahai Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, wahai Tuhan Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri,

Ya Allah ya Rahman, kami bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang senantiasa Engkau limpahkan kepada kami. Nikmat yang tiada pernah putus,  mengalir pada setiap helaan nafas kami, pada setiap denyut  urat nadi kami, pada setiap jengkal demi jengkal langkah kami. Dan pada hari ini Engkau telah memberi kesempatan kepada kami untuk mengagungkan nama-Mu, bersujud kepada-Mu dan bersyukur kepada-Mu

Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu dengan segala puji bagi-Mu, dengan penuh harap  kami mengetuk-ngetuk pintu karunia dan rahmat-Mu, menadahkan tangan kecil ini, memohon belas kasih sayangmu. Ya Allah, dg segala kemalasan kami berbakti kepada-Mu, dengan dosa-dosa dan maksiat yang  membebani punggung kami, rasanya tidak pantas kami memohon kepada-Mu, tetapi kepada siapa lagi kami menyampaikan pinta selain kepada-Mu.

Rabbanaa, ampunilah dosa kami.  Sayangi ibu dan bapak kami, siramilah keduanya dengan kasih sayang-Mu. Ya Rahman, ampunilah dosa ayah-ibu kami yang telah mendahului kami dan tempatkanlah mereka ditempat yang mulia.

Ya Allah, janganlah Engkau biarkan di tempat kami ini ada satu dosapun kecuali Engkau maafkan, tidak ada seorangpun yang sakit kecuali Engkau sembuhkan, tidak ada kesedihan kecuali Engkau hilangkan, tidak ada hutang kecuali Engkau lunaskan, dan tidak ada satupun kebutuhan dunia yang baik bagi kami dan Engkau ridoi kecuali Engkau menolong kami untuk meraihnya dan Engkau mudahkannya bagi kami.

Ya Allah ya Rahman ya Rahim, ampunilah dosa dan kekurangan pemimpin-pemimpin kami, bimbinglah mereka di jalan cahaya, jadikan para pemimpin kami orang-orang yang senantiasa istiqamah di dalam kebaikan sehingga mampu menghantarkan kami semua pada kebaikan, kesejahteraan dan kemajuan.

Ya Allah Ya Tuhan kami, perkenankanlah do’a-do’a kami, karena sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang

Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim.

Subhaanaka rabbika rabbil ‘izzati’ ammaa yashifuuna wa salaamun ‘alal mursaliina walhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin

--------

  Untuk membaca atau mencetak file khutbah Idul Fitri singkat bahasa Indonesia ini dalam bentuk PDF silahkan download melalui tautan berikut ini :


DOWNLOAD 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama