Teks Khutbah Jumat Singkat
Berdamai
Setelah Pemilu
Ustadz Sadmonodadi
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ. اما بعـد قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا
الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ
لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ
وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Jama’ah
rahimakumullah!
Segala
puji hanya milik Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, dan meminta
ampunan-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita sendiri dan
keburukan amal perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah,
maka tak seorang pun dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh
Allah, maka tak ada yang dapat memberinya petunjuk. Kita bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan kita
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Saudara-saudara
yang dirahmati Allah,
Dalam
hidup ini, konflik dan perbedaan adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Sebagai
manusia yang hidup di tengah-tengah masyarakat, kita akan selalu berhadapan
dengan pandangan, kepentingan, dan nilai-nilai yang berbeda. Namun, sebagai
umat yang beriman, kita diajarkan untuk menyelesaikan perbedaan tersebut dengan
damai.
Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Hujurat ayat 9 :
وَإِنْ
طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ فَإِنْ
بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ
تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا
بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
"Dan
jika dua golongan dari orang-orang yang beriman berperang, maka damaikanlah
antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya melanggar ketentuan Allah, maka
perangilah yang melanggar itu sampai kembali kepada perintah Allah. Jika telah
kembali, maka damaikanlah di antara keduanya dengan adil dan berlaku adil,
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil."
Perintah
Allah ini mengajarkan kepada kita untuk mencari damai setelah perselisihan. Berdamai
bukanlah kekalahan, tetapi kemenangan yang lebih besar, yaitu kemenangan bagi
kedamaian dan keharmonisan.
Saudara-saudara
yang dirahmati Allah!
Pada
pemilihan umum dimana para calon pemimpin dan para pendukung berebut kuasa, tentu perselisihan, permusuhan
dan konflik tidak bisa dihindarkan. Kadang luka akibat perselisihan itu hilang
bersama berakhirnya pemilu. Tetapi tidak jarang gesekannya menimbulkan luka
yang begitu dalam sehingga tidak mudah untuk disembuhkan.
Tentu
perselisihan diantara anak bangsa tidak menguntungkan untuk perdamaian,
keharmonisan dan persatuan bangsa. Jika sebuah bangsa hanya sibuk dengan konflik
dan permusuhan maka energi untuk membangun dan menyejahterakan masyarakat
menjadi berkurang. Oleh karena itu konfik dan permusuhan tidak boleh dipelihara
lama-lama. Harus diupayakan agar konflik cepat-cepat diakhiri sehingga seluruh warga bangsa bisa bersatu
untuk memajukan negara dan bangsa.
Saudara-saudara
yang dirahmati Allah!
Ada
beberapa hal agar luka akibat konflik segera bisa diredakan. Diantaranya adalah
:
Pertama, meyakini berdamai itu
perintah agama.
Agama
menyuruh menjalin perdamaian dan melarang perpecahan. Karena perpecahan itu
menjadikan kegundahan hati, menghilangkan peluang berbuat kebaikan dan merusak
kekuatan persatuan dan kerjasama menuju kesejahteraan masyarakat.
Firman
Allah dalam Al-Qur'an dalam surat al-Anfal aat 46 :
وَلَا
تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ
الصَّابِرِينَ
"Dan
janganlah kamu saling berbantah-bantahan, karena kamu akan menjadi gentar dan
hilang kekuatanmu, dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar."
Kedua, kerendahan hati untuk
mengakui kesalahan .
Salah
satu tanda kebesaran hati dan kedewasaan seseorang adalah kemampuannya untuk
mengakui kesalahan. Dalam kehidupan ini, tidak ada seorang pun yang sempurna.
Kita semua memiliki kelemahan dan melakukan kesalahan. Namun, apa yang
membedakan antara orang yang mulia dan orang yang tidak, adalah sikap mereka
dalam mengakui kesalahan dan belajar darinya. Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman dalam Al-Qur'an surat Yusuf ayat 108 :
قُلْ
هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ
اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
"Katakanlah:
'Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu)
kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk
orang-orang yang musyrik.”
Ayat
ini mengajarkan kepada kita pentingnya untuk selalu berada di jalan yang lurus,
dan jika kita tersesat atau melakukan kesalahan, maka kita harus mengakui
kesalahan tersebut dan segera bertaubat kepada Allah.
Mengakui
kesalahan bukanlah tanda kelemahan, tetapi merupakan tanda keberanian dan
kebesaran hati. Ketika kita mengakui kesalahan, kita menunjukkan bahwa kita
sadar akan batasan diri kita sebagai manusia, dan kita memiliki keinginan untuk
memperbaiki diri. Mengakui kesalahan juga merupakan langkah awal menuju
perbaikan dan kemajuan. Dengan mengakui kesalahan, kita memiliki kesempatan
untuk belajar dari pengalaman tersebut, dan menjadi lebih baik di masa depan.
Kaum
muslimin rahimakumullah!
Ketiga, agar konflik dan permusuhan segera bisa diakhiri adalah dengan
kesediaan untuk memaafkan kekurangan dan kesalahan orang lain.
Memaafkan
merupakan perintah agama. Karena kebencian dan permusuhan itu akan menjadi
beban hati. Kebencian dan permusuhan juga akan menghalangi terwujudnya harmoni,
persatuan dan perdamaian di masyarakat.
Allah memberikan kedudukan mulia dan menyediakan pahala dan ampunan bagi
mereka yang mudah memberi maaf.
Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat AnNuur ayat 22 :
وَلْيَعْفُوا
وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ
غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Dan
hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Tidakkah kamu suka bahwa Allah
mengampuni dosamu? Dan Allah adalah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Memaafkan
juga merupakan langkah awal menuju perdamaian dan rekonsiliasi. Dengan
memaafkan, kita membuka jalan untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan
orang lain, dan kita juga mendapatkan pahala besar di sisi Allah.
Saudara-saudara
yang dirahmati Allah!
Mari
kita bersihkan hati kita dari dendam dan kebencian, dan gantikan dengan cinta
dan perdamaian. Semoga Allah memberikan kita kekuatan dan petunjuk-Nya untuk bisa
melihat kesalahan-kesalahan kita. Kita juga berdoa untuk ditunjukkan selalu bisa
memaafkan orang lain, sebagaimana kita juga berharap untuk mendapatkan
ampunan-Nya. Mari kita jaga silaturahmi, dan bersatu dalam kebaikan.
أَقُوْلُ
قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ
وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ
الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH
2
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ
عَلَى رَسُولِهِ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا.
أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ
أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا
بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ
الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ
عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ
فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ
سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ
آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا
قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِيْ
أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِمَنْ
دَخَلَ بَيْتِنَا مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ
وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ
الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Posting Komentar