Taqwa Menurut Ali bin Abi Thalib
Ustadz Mudiyono
Khutbah Awal
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ
لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إلهَ إلا الله وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ .اللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ.
أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ
تُرْحَمُوْنَ وَقَالَ
تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Puji
dan syukur hanyalah milik Allah Subahanahu wa ta’ala
atas pemberian nikmat-Nya kepada kita, sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Uswah
kita Nabi Besar Muahammad Shollallahu ‘Alaihi Wa Salam. Selanjutnya Khotib
berwasiat dari mimbar yang mulia ini marilah kita tingkatkan Iman dan Taqwa
kita kepada Allah Subahanahu wa ta’ala.
Segala sesuatu yang diperintahkan Allah SWTt
ada kebaikan, manfaat bagi seseorang yang menjalankan. Sebaliknya, segala
sesuatu yang dilarang Allah Swt ada keburukan, kerugian dan kemudharatan bagi
seseorang yang tetap mengerjakannya.
Mengutip dari salah satu sahabat Nabi
Muhammad SAW, yakni Ali bin Abi Thalib yang memiliki julukan karamallahu wajhah (semoga
Allah memuliakan wajahnya) karena beliau tidak pernah sujud kepada berhala dan
sudah masuk Islam sejak usia belia.
Ali bin Abi Thalib berkata,
اَلتَّقْوَى: الخوف من الجليل والعمل بالتنزيل والقناعة بالقليل
والإستعداد ليوم الرحيل
Attaqwa : Alkhoufu minal jalil, wal ‘amalu bittanziil, wal qonaa
‘atu bil qolil, wa isti’dadu liyau mirrohiil
“ Taqwa itu memiliki rasa takut kepada
Allah SWT, Mengamalkan Al-Qur’an, ridho dengan ketentuan Allah SWT, dan
mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat.”
Jamaah Jumat yang
dirahmati Allah.
Ada empat sifat orang yang bertakwa, di
antaranya sebagai berikut :
Pertama, الخوف من الجليل al khaufu minal
jaliil yaitu manusia yang merasa takut kepada Allah Swt. Dzat
yang memiliki sifat Maha Agung, Dzat yang merajai alam semesta ini. Bisa kita
lihat contoh orang yang tidak memiliki rasa takut, seperti halnya orang yang
berbuat syirik. Menyekutukan, membuat tandingan atau beribadah kepada selain
Allah SWT Jika kita takut kepada binatang buas maka cenderung kita menjauhinya,
akan tetapi jika kita takut kepada Allah SWT justru kita malah mendekat dengan
melakukan ibadah-ibadah, ketaatan kepada Allah SWT, disebabkan karena takut
akan azab dan siksa-Nya. Perbedaan takut kepada Allah SWT dengan takut kepada
makhluk-Nya seperti bianatang buas adalah jika kita takut kepada biantang buat
atau makhluk lainnya maka kecenderungan kita akan menjauhi dan menghindar dan
berharap tidak ketemu lagi, namun jika kita takut kepada Allah SWT artinya
takut akan siska atau azabnya disebabkan dosa-dosa kita maka justru ketakutan
ini harus membawa kita untuk mendekat kepada Allah SWT, yaitu dengan
melaksanakan ibadah kepada-Nya, melaksanakan ketaatan dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Dengan begitu maka Taqwa akan bisa kita peroleh.
Kedua, والعمل بالتنزيل wal amalu bit
tanziil yakni manusia yang beramal sesuai dengan apa yang
diwahyukan Allah Swt. Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam, yang
diturunkan Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Oleh
karena itu, hendaklah kita mengerjakan amal shalih sesuai dengan petunjuk Allah
dan Rasul-nya.
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa
melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.”
(HR. Muslim no. 1718).
Kita teringat khutbah Rasulullah SAW
Ketika haji Wada’ maka beliau berpesan kepada umatnya, agar berpegang teguh
kepada 2 hal maka kita tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu Al-Qur’an dan
sunnah Rasulullah Muhammad SAW. Hidup dengan mengikuti aturan yang ada dalam
Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW maka dipastikan kita akan selamat, Bahagia
didunia dan akhirat.
Ketiga, والقناعة بالقليل wal qonaatu bil kholiil yakni seseorang yang merasa
cukup dan ridha dengan pemberian Allah SWT. Akan tetapi, apabila seseorang
tidak memiliki sifat qona’ah, maka dalam dirinya ada sifat tamak atau rakus
terhadap duniawi. Mereka akan melakukan segala cara untuk memperoleh kekayaan
dengan segala cara yang tidak dibenarkan oleh agama. Umat Islam itu harus
memiliki sifat Tawakal yaitu pasrah kepada Allah SWT setelah usaha dilakukan
dengan maksimal, karena dikatakan Tawakal apabila memiliki empat unsur yaitu : Ikhtiar atau berusaha, berdoa
kemudian Syukur, dan terakhir Sabar.
Keempat, والإستعداد ليوم الرحيل wal isti’dadu liyaumir rahiil yakni, seseorang yang
senantiasa mempersiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan akhirat. Mereka
percaya bahwa akan akan kehidupan setelah kematian di dunia ini, oleh karena
itu mereka mempersiapkan amal shalih dengan sebaik-baiknya sebagai bekal di
kehidupan nanti. Sebab nasib baik dan buruk akan tergantung kepada apa yang
diusahakan, karena Allah SWT tidaakan merubah keadaan suatu kaum kecuali mereka
mau merubahnya sendiri, sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS. Ar-Ra’du ayat 11 :
اِنَّ
اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ
Artinya : “ Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan
suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. “
Jamaah
Jumat Rahimakumullah.
Demikianlah empat sikap Taqwa yang telah
dipesankan oleh Ali Bin Abi Tholib, semoga kita bisa mengamalkannya dan
termasuk golongan orang-orang yang bertaqwa, aamiin.
بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ
فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah 2
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا
كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ أَمَّا
بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ
اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
إِنَّ
اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،
إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ
رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ
إِمَامًا
رَبَّنَآ
اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Untuk membaca atau mencetak file khutbah jumat singkat bahasa Indonesia ini dalam bentuk PDF silahkan download melalui tautan berikut ini :
Posting Komentar