Teks Khutbah Jumat Singkat

Syariat Hijab bagi Muslimah

Ustadz  Mudiyono, S.Pd.I

 

Khutbah Awal

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ, اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Puji dan syukur hanyalah milik Allah Subahanahu wa ta’ala atas pemberian nikmat-Nya kepada kita, sholawat serta salam  semoga senantiasa terlimpahkan kepada Uswah kita Nabi Besar Muahammad Shollallahu ‘Alaihi Wa Salam. Selanjutnya Khotib berwasiat dari mimbar yang mulia ini marilah kita tingkatkan Iman dan Taqwa kita kepada Allah Subahanahu wa ta’ala.

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Pada kesempatan kali ini, khatib akan menyampaikan tentang kewajiban berjilbab bagi wanita muslimah. Berjilbab adalah salah satu kewajiban yang diperintahkan oleh Allah kepada setiap wanita muslimah. Dalam Al-Qur'an, Allah telah dengan jelas menyebutkan perintah ini dalam surat An-Nur ayat 31:

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ

Artinya: “Dan katakanlah kepada para wanita yang beriman agar mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya...”

Ayat ini menegaskan bahwa setiap wanita yang beriman wajib untuk menutupi auratnya, termasuk kepala dan dadanya, dengan jilbab atau kerudung. Tujuan utama dari perintah berjilbab adalah untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan seorang wanita, serta melindunginya dari pandangan dan godaan yang tidak baik.

Allah juga berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 59:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

Artinya: “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dengan berjilbab, seorang muslimah akan lebih dikenal sebagai wanita yang beriman, dan dengan demikian akan terhindar dari gangguan dan fitnah. Ini adalah bentuk penjagaan Allah SWT  terhadap wanita-wanita yang taat kepada-Nya.

Namun, penting untuk diingat bahwa berjilbab bukan hanya sekadar menutup aurat secara fisik, tetapi juga menutupi diri dari perilaku yang tidak sesuai dengan syariat. Seorang muslimah yang berjilbab harus menjaga akhlaknya, berbicara dengan sopan, bergaul dengan baik, dan menghindari perbuatan yang bisa merusak citra dirinya sebagai wanita muslimah.

Beberapa hadits yang berkaitan dengan hijab atau jilbab bagi wanita muslimah:

Pertama Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah SAW bersabda:

“الحياءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإيمانِ”

Artinya: “Malu itu bagian dari iman.” (HR. Bukhari no. 24, Muslim no. 35)

Hadis ini menunjukkan bahwa rasa malu adalah bagian dari iman, dan salah satu bentuk malu bagi seorang wanita adalah menutupi auratnya dengan hijab.

Kedua Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Asma’ binti Abu Bakar pernah masuk ke tempat Rasulullah SAW dengan memakai pakaian yang tipis. Maka Rasulullah SAW berpaling darinya dan berkata:

"يَا أَسْمَاءُ، إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ يَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا"، وَأَشَارَ إِلَى وَجْهِهِ وَكَفَّيْهِ

Artinya: “Wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita apabila telah mencapai usia baligh, tidak boleh terlihat dari dirinya kecuali ini dan ini (Rasulullah menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya).” (HR. Abu Dawud no. 4104, dinilai sahih oleh Syaikh Al-Albani)

Hadis ini menunjukkan batasan aurat wanita yang harus ditutupi, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

Ketiga Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Sesungguhnya rasa malu dan menjaga kehormatan adalah bagian dari iman. Keduanya akan menjaga dari neraka. Dan sesungguhnya kefasikan dan keburukan adalah bagian dari kemunafikan. Keduanya akan membawa pada neraka. Sesungguhnya rasa malu dan menjaga kehormatan adalah sifat wanita. Sesungguhnya amanah Allah dan para khalifah-Nya di bumi adalah sifat kejujuran, kesaksian, dan kesucian.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menekankan bahwa hijab bukan hanya sekadar kain penutup, tetapi juga simbol dari rasa malu dan kehormatan yang harus dijaga oleh seorang muslimah.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Tidak mengenakan hijab bagi seorang muslimah tidak hanya berarti melanggar perintah agama, tetapi juga dapat membawa sejumlah bahaya dan konsekuensi, baik dari segi spiritual maupun sosial. Dinataranya adalah : Pertama Melanggar Perintah Allah SWT berupa dosa : Tidak mengenakan hijab adalah bentuk ketidaktaatan terhadap perintah Allah SWT, sebab dengan jelas memerintahkan wanita muslimah untuk menutup aurat mereka dalam Al-Qur'an (Surat An-Nur: 31 dan Al-Ahzab: 59). Melanggar perintah ini berarti menambah dosa yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah di akhirat. Hijab juga adalah bentuk penjagaan dan perlindungan yang Allah SWT berikan kepada wanita. Dengan tidak mengenakannya, seorang wanita bisa kehilangan perlindungan yang dijanjikan oleh Allah SWT.

Bahaya Kedua Mudah Menjadi Sasaran Fitnah: Wanita yang tidak berhijab mungkin lebih mudah menjadi sasaran fitnah, baik itu dari laki-laki yang melihatnya maupun dari masyarakat yang menilainya. Ini bisa menimbulkan fitnah dan gangguan baik secara fisik maupun verbal. Kemudian dengan tidak menutupi auratnya, seorang wanita bisa menjadi penyebab dosa bagi orang lain yang melihatnya dengan pandangan yang tidak baik. Rasulullah SAW  bersabda, "Pandangan mata itu adalah panah beracun dari panah-panah Iblis. Barang siapa menahan pandangannya, maka Allah akan memberi cahaya pada hatinya yang manisnya akan dirasakan di dalam hati." (HR. Ahmad)

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Bahaya tidak taat hijab ketiga yaitu Kehilangan Identitas Muslimah: Hijab adalah identitas seorang muslimah yang membedakan dirinya sebagai seorang wanita beriman. Tanpa hijab, seorang wanita muslimah mungkin kehilangan identitas keagamaannya, yang bisa memengaruhi cara orang lain memandangnya dan cara ia memandang dirinya sendiri.

Bahaya keempat mendapat tekanan Sosial dan Lingkungan: Tidak mengenakan hijab bisa membuat seorang muslimah lebih rentan terhadap tekanan sosial yang tidak islami, seperti pergaulan bebas, mode yang tidak sesuai syariat, dan nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Bahaya kelima Hilangnya Rasa Malu: Hijab bukan hanya sekadar penutup fisik, tetapi juga simbol dari rasa malu dan kehormatan. Dengan tidak mengenakannya, seorang wanita mungkin secara perlahan kehilangan rasa malu yang merupakan bagian dari iman, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW "Malu adalah sebagian dari iman." (HR. Bukhari dan Muslim).

Marilah kita ingatkan diri kita dan keluarga kita, terutama para wanita, akan pentingnya melaksanakan kewajiban berjilbab. Sebagai orang tua, kita bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak kita agar mereka memahami dan menjalankan perintah Allah ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Semoga Allah senantiasa membimbing kita semua, terutama para wanita muslimah, untuk istiqamah dalam menunaikan kewajiban ini, serta menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba-Nya yang taat dan beriman. Amin, ya Rabbal ‘Alamin.

بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Khutbah 2

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

Untuk membaca atau mencetak file khutbah jumat singkat bahasa Indonesia ini dalam bentuk PDF silahkan download melalui tautan berikut ini :


DOWNLOAD  

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama