Teks Khutbah Jumat Singkat Bahasa Indonesia
MERAIH ANUGERAH DI AWAL DZULHIJJAH
Ust. Sadmonodadi
اَلسَّـــلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَعُدْوَانَ اِلاَّ عَلَى
الظَّالِمِيْنَ. أَشْــهَدُ أَنْ لاَ
اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِ يْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ.
وَاَشْــهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ اْلأَ
مِيْنِ. اَللّهـمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى الِهِ
وَاَصْحَبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
قال الله تَعَالَ : يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ
تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Kaum
muslimin rahimakumullah!
Bulan
Dzulqo'dah sudah hampir-hampir berakhir hitungannya, segera sampai pada batas waktunya.
Sebentar kemudian kita memasuki bulan
Dzulhijjah, satu diantara empat bulan yang dimuliakan. Empat bulan tersebut
adalah bulan Rajab, Dzulqo'dah, Dzulhijjah dan Muharram. Allah Subhanahu wa
Ta’ala bersabda di surah At-Taubah
ayat 36 :
إِنَّ
عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ
يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ
الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ .....
“Sesungguhnya
jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan
Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan
haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi
dirimu dalam (bulan yang empat) itu ......”
Jama'ah rahimakumullah!
Di bulan Dzulhijjah terdapat hari-hari yang
terpilih. Hari-hari yang disebut al-ayyam al maklumat (hari-hari yang
telah ditentukan) dimuliakan Allah sebagai hari-hari terbaik. Bersabda
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wassalaam :
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا
أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung
di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari
yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah)." HR. Ahmad.
Jama'ah
Jum'at rahimakumullah!
Menyahuti pernyataan Allah dan
Rasul-Nya di depan, hendaknya kita berusaha sungguh-sungguh agar dapat meraih
kebaikan di sepuluh hari awal Dzulhijjah. Caranya dengan melakukan sebanyak-banyak
amal shaleh. Amal shaleh sebagaimana
sudah sering kita lakukan. Diantara amal shaleh dimaksud adalah : shalat wajib
dan sunnah, berbuat baik kepada orang tua, berdzikir, bersedekah, tadarusul
qur'an, mencari ilmu, membantu orang lain dan amal shalih lainnya. Dengan
banyak-banyak beramal shalih Insya Allah kita bisa meraih anugerah Allah yang
tercurah sepanjang awal Dzulhijjah. Anugrah yang akan mencerahkan kehidupan
dunia dan akhirat kita.
Jama'ah Jum'at rahimakumullah!
Selain amal
shaleh tersebut di depan, ada ibadah tertentu yang hanya bisa dilakukan di awal
Dzulhijjah. Syariat menggariskan ibadah-ibadah ini tidak bisa dilakukan di
waktu lain. Oleh karena itujangan sampai kita kehilangan ibadah ini dan lalai
dalam melaksanakannya.
Karena
ibadah ini sudah ditentukan waktunya, para ulama berpendapat bahwa
ibadah-ibadah itu semesthinya lebih prioritas dan lebih utama mendapatkan
perhatian. Amal-amal itu adalah :
Pertama, melaksanakan ibadah haji
Melaksanakan
ibadah haji merupakan amalan utama di bulan Dzulhijjah. Ibadah haji
termasuk rukun Islam, kewajiban bagi mukmin yang mempunyai kemampuan (istitha'ah).
Ibadah haji merupakan ibadah yang agung pahalanya. Dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu
alaihi wa sallam bersabda :
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ
إِلَّا الْجَنَّةُ
“Tidak ada
balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga,” (HR
Bukhari).
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah!
Kedua, memperbanyak takbir, tahmid dan tahlil
Kebanyakan ulama menganjurkan mukmin untuk
memperbanyak takbir , tahlil dan tahmid di awal bulan Dzulhijjah. Allah berfirman :
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ
مَعْلُومَاتٍ
“ Dan supaya orang-orang menyebut Asma Allah di hari yang sudah
ditentukan" (QS. Al Hajj: 28).
Para ahli
tafsir menafsirkan ayyamu al-ma'luumaat itu adalah sepuluh
hari dari bulan Dzulhijjah. Karena itu, para ulama menganjurkan untuk
memperbanyak takbir, tahmid dan tahlil pada hari-hari tersebut. Dasarnya adalah
hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma.
فَأَكْثِروا فيهنَّ من
التهليل والتكبير والتحميد
“Maka perbanyaklah pada hari-hari itu
tahlil, takbir dan tahmid“. [Hadits Riwayat Ahmad].
Imam Bukhari
rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhuma
keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu
orang-orangpun mengikuti bertakbir pula.
Takbir itu
dilakukan secara muthlak yang sifatnya tidak terikat waktu dan tempat, juga
dilakukan secara muqoyyad (dilakukan setelah shalat-shalat wajib).
Ma'asyiral
muslimin rahimakumullah!
Ketiga,
berpuasa di hari Arafah
Puasa Arafah dilaksanakan di tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa
Arafah disyariatkan bagi setiap muslim yang tidak sedang mengerjakan haji ke
Makkah al Mukahromah. Puasa Arafah banyak manfaatnya bagi muslim. Dari shahabat
Abu Qotadah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ
يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ
“Puasa
Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun
akan datang”. (HR. Muslim no. 1162)
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah!
Keempat. melaksanakan
shlat Idul Adha
Shalat
Idul Adha merupakan salah satu amalan utama di bulan Dzulhijjah. Sholat Idul
Adha hukumnya sunnah muakkadah. Sebagaimana puasa Arafah, shalat Idul Adha
merupakan kafarat dosa setahun sesudah dan sebelum. Shalat Idul Adha
mendatangkan ganjaran yang besar sebagaimana keterangan di hadits Rasulullah shallallaahu
'alaihi wassalaam :
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا
أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ
“Tidak ada
hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih
dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari
Dzulhijjah)." HR. Ahmad
Sidang
Jum'at rahimakumullah!
Kelima,adalah
memotong qurban
Perintah
untuk berqurban tertera dalam surah al-Kautsar ayat 2 :
فَصَلِّ لِرَبِّكَ
وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah shalat karena
Tuhanmu; dan berkurbanlah".
Memotong
qurban disyariatkan bukan hanya untuk orang kaya yang berlebih harta, tetapi
perintah ditujukan kepada semua mukmin-muslim yang berkemampuan. Bagi yang
tidak mampu menyediakan karena keadaan tidak memungkinkan, Allah Maha
Mengetahui dan Maha Memberi Ampun. Untuk mukmin-muslim yang berkemampuan tetapi
enggan mematuhi perintah berqurban, hendaknya memperhatikan apa yang disabdakan
Rasulullah shallahu 'alaihi wassalaam : “fa laa yaqrabanna mushallanaa“
… jangan dekat-dekat tempat sholatku”.
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah!
Sesungguhnya
Allah telah memberi jalan-jalan mudah bagi manusia untuk meraih anugerahnya.
Salah satunya adalah disyaiatkannya awal bulan Dzulhijjah : siapa saja yang melakukan
amal shaleh di al-ayyam al maklumat itu akan dicintai Alah dan diberi
ganjaran berlipat-lipat. Oleh karena itu jama'ah yang saya cintai, mengakhiri
khutbah ini, khatib mengajak jama'ah semua dan juga diri saya sendirimari kita
hiasi hari-hari awal Dzulhijjah dengan melakukan sebanyak-banyak amal shaleh.
Jangan sampai sepuluh hari pertama awal Dzulhijjah itu berlalu dan kita tidak
meraih kebaikan apapun. Semoga Allah memberi kemudahan.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ
مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khutbah
2
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ.
أَشْـهَدُ أَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْـهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى
خَاتَمِ اْلأَ نْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ
تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ
الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ.
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنا وَأَصْلِحْ لنا دُنْيَانا الَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لنا آخِرَتنا الَّتِي فِيهَا مَعَادُنا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَّنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لنا مِنْ كُلِّ شَرٍّ
اللهمَّ ارْزُقْنَا الصَّبْرَ عَلى الحَقِّ وَالثَّبَاتَ على الأَمْرِ
والعَاقِبَةَ الحَسَنَةَ والعَافِيَةَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ والسَّلاَمَةَ مِنْ كلِّ إِثْمٍ
والغَنِيْمَةَ مِنْ كل بِرٍّ والفَوْزَ بِالجَنَّةِ
والنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. اَللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا
وَأَعْمَالَنَا وَجَمِيِعَ عِبَادَاتَنَا بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
رَبَّنا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النار.
إرسال تعليق