Teks Khutbah Singkat Idul Adha 144
3 H

Memetik Pelajaran 

Dari  Ibadah Qurban

Ust. Sadmonodadi

 

اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ جَعَلَنَا مِنْ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ. اَشْـهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ هَدَى مَنْ شَـاءَ اِلىَ الصِّـرَاطِ الْمُسْـتَقِيْمِ, وَاَشْـهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ خَيْرُ دَاعٍ اِلَى الطَّـرِيْقِ الْقَوِيْمِ. اَللّهُـمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَ أَصْحَابِهِ  وَ بَارِكْ وَسَلِّمْ. اَمَّابَعْدُ : يَااَيُّهَـا النَّاسُ ! اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.   قَالَ تَعَالَى: وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ.

Allahu Akbar, Allahu Akbar. Laa Ilaha Illa Allahu Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd.

Jamaah Ied rahimakumullah,

Segala puji dan kesyukuran kita panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala, kita diperkenankan bertemu dengan Idul Adha, hari yang dimuliakan. Hari yang dikehendaki oleh Allah sebagai Hari Raya bagi umat Islam. Bersabda Rasulullah  shallallâhu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud : 

أَعْظَمُ الأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ

Hari yang paling agung dihadapan Allah adalah hari An-Nahr (Idul Adha) kemudian hari Al-Qarr "

Idul Adha mempunyai  kedudukan utama dibanding hari-hari lainnya karena pada Idul Adha disyariatkan berbagai ibadah : sholat idul Adha, menyembelih qurban, keutamaan 10 hari di awal Dzulhijjah serta keutamaan waktu dan tempat bagi saudara-saudara kita yang melaksanakan ibadah haji. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala menjadikan Idul Adha tahun ini menjadi wasilah bagi turunnya keberuntungan yang penuh rahmat bagi kita dan bagi semua orang beriman.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar  Kabiira!

Jama’ah Ied rahimakumullah!

Dinamakan Idul Adha karena tanggal 10 Dzulhijjah (dan ayyaamut-tasyriq) karena hari itu disyariatkan oleh agama sebagai hari-hari menyembelih qurban. Menyembelih qurban diperintahkan bukan hanya untuk orang kaya atau orang-orang yang berlebih harta.  Tetapi perintah berqurban ditujukan kepada semua mukmin-muslim tanpa pilih-pilih. Semua orang beriman diperintahkan  mengeluarkan hewan qurban selagi berkemampuan. Berfirman Allah di dalam surah al-Hajj ayat 34 :

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ  إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

" Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)”.

Bagi orang-orang yang dianugerahi kemampuan berqurban  berbahagialah karena ada kabar gembira dari Allah. Ada pahala yang melimpah di setiap serat daging, tetesan darah dan di setiap helai bulu hewan qurban. Bagi yang belum diberi kelapangan, jangan putus berdo'a : semoga ada rezeki untuk berqurban tahun depan.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar  Kabiira!

Jama’ah Ied rahimakumullah!

Sebagaimana syariat agama lainnya, syariat qurban mengandung banyak ibrah, banyak pelajaran. Diantara pelajaran-pelajaran itu adalah :

Pertama, ibadah qurban itu merupakan wujud syukur seorang hamba atas nikmat yang telah dianugerahkan Allah untuknya. Sesungguhnya Allah telah memberi   kepada manusia nikmat  yang banyak. Saking banyaknya sehingga sampai tak terhitung (laa tuhsuha). Maka sudah semesthinya manusia bersyukur kepada Allah, Dzat Yang  Maha Memberi. Diantara cara bersyukur adalah dengan melaksanakan shalat dan menyembelih qurban  … fashalli lirabbika wanhar.

Kedua, ibadah qurban itu akan mendekatkan orang beriman kepada Allah dan kepada sesama.

Kata qurban menurut mufassir Quraish Shihab, diambil dari bahasa Arab qurbān. Berasal dari kata qurb yang berarti 'dekat' dengan imbuhan ān yang bermakna 'sempurna". Sehingga qurban itu mengandung arti 'dekat yang sempurna".  Memang, ibadah qurban itu akan menjadikan mukmin-muslim yang melaksanakannya akan lebih dekat kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Lebih rajin beriabadah kepada Allah dan lebih berhati-hati dalam menjaga diri dari berbuat maksiat kepada Allah.  

Semua pelajaran ini bisa kita petik hanya jika ibadah qurbannya dilakukan dengan ikhlas dan sepenuh taqwa. Karena yang dikehendaki Allah dari ibadah itu adalah ketaqwaa seseorang; bukan dagingnya dan juga bukan darahnya. Berfirman Allah dalam surah al Hajj ayat 37 :

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ …..

"Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu".

Kaum muslimin rahimakumullah

Bukan hanya mendekatkan kepada Allah (habluminallah),  ibadah qurban juga akan mendekatkan seseorang kepada sesama manusia (hablumminannas). Daging-daging yang dibagikan akan mendekatkan hati-hati mukmin-muslim yang berkecukupan  dengan mukmin-muslim yang kekurangan. Cinta-mencintai diantara mukmin-muslim akan mempererat tali persaudaraan yang pada gilirannya akan membawa kepada ketenteraman di masyarakat. Keadaan ini akan memudahkan  dalam mewujudkan masyarakat adil makmur penuh ampunan Tuhan - baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar  kabiira!

Jama’ah Ied rahimakumullah!

Pelajaran ketiga, Ibadah qurban itu melatih kesabaran.

Setiap laku ibadah  itu membutuhkan pengorbanan; tenaga, waktu, pikiran dan juga harta. Semua itu memerlukan kesabaran. Sabar dalam melaksanakan ketaatan.

Demikian juga ibadah qurban. Ibadah qurban membutuhkan kesabaran. Memang benar, menyisihkan harta untuk kepentingan ibadah dan orang banyak itu bukan perkara mudah. Sebabnya adalah : pertama, manusia itu nafsunya untuk  memiliki harta  sangat tinggi; kedua, ada syetan yang senantiasa menghalangi manusia untuk berbuat baik. Karena nafsu dan godaan setan itu, kebanyakan manusia enggan membelanjakan hartanya di jalan Allah.

Godaan syetan semakin berat di jaman yang sangat mementingkan materi ini. Ketika kesuksesan hidup diukur dengan banyaknya harta yang bisa diraih, maka kebanyakan manusia tidak suka kehilangan hartanya. Di zaman ini sangat sedikit orang yang suka memberi. Lebih banyak orang yang suka meminta; dan lebih banyak lagi orang yang gemar merebut harta orang.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd.

Jama’ah Id Rahimakumullah.

Menutup khutbah ini khathib mengingatkan kepada saya sendiri dan jama'ah yang saya cintai; sesungguhnya surga  jannatun naim itu disediakan untuk orang-orang yang suka memberi, bukan tempat orang-orang yang suka meminta. Juga bukan tempat bagi orang-orang yang gemar mengambil atau merebut hak orang lain.

Mari kita berdo'a :

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم, الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ, اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى خَاتَمِ اْلأَ نْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

Ya Allah..., berilah pertolongan kepada kami, karena sesungguhnya Engkau adalah Yang Maha Penolong . Menangkan kami ya Allah karena  sesungguhnya  Engkaulah  sebaik-baik pemberi kemenangan. Ampunilah kami, karena sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik Dzat yang memberi ampunan. Rahmatilah kami ya Allah, karena sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi Rahmat.

Rabbana ..., curahkanlah rezeki kepada kami, karena sesungguhnya Engkau sebaik-baik pemberi rezeki. Tunjukilah kami, karena sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pemberi petunjuk. Lindungilah kami dari berbuat dzalim dan kufur.

Ya Allah .... perbaikilah bagi kami agama kami, sebagai benteng urusan kami; perbaikilah bagi kami dunia kami yang menjadi tempat kehidupan kami; perbaikilah bagi kami akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini penambah kebaikan bagi kami dan jadikanlah kematian kami sebagai kebebasan kami dari segala kejelekan.

Rabbana ....  berikanlah kepada kami rasa takut kepada-Mu yang menjadi penghalang di antara kami dan maksiat kepada-Mu, dan (berikanlah kami) ketaatan kepada-Mu yang menyampaikan kami kepada surga-Mu, dan berikanlah kami keyakinan yang memudahkan kami untuk menghadapi musibah dunia.

(Ya Allah) Janganlah Engkau jadikan musibah kami adalah yang terjadi pada agama kami, dan janganlah Engkau jadikan dunia sebagai tujuan terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan janganlah Engkau kuasakan atas kami orang-orang yang tidak menyayangi kami.

Ya Allah .... ampunilah kami dan kedua ibu bapak kami dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).

Sesungguhnya Engkau  adalah Dzat Yang Maha Mendengar, Maha Dekat  lan Maha Mengabulkan do'a.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَسُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Silahkan download dan sebarluaskan naskah khutbah Idul Adha 1443 H / 2022 format PDF melalui tautan link berikut:



Download PDF 

 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama