source : pexels.com

Teks Khutbah Jumat Singkat

Tips Sukses Mendidik Anak

Ust. Sadmonodadi

 

اَلسَّـــلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ.

اَلْحَمْدُ ِللهِ حَقَّ حَمْدِهِ وَنَشْكُرُهُ حَقَّ شُكْرِهِ. أَشْــهَدُ أَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِ يْكَ لَهُ, وَاَشْــهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْهَادِىْ بِهِدَايَةِ اللهِ إِلَى صِرَاطِ اللهِ رَبِّهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَــلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍوَّعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.  أَمَّابَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ! أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

 

Jama’ah Jum’at yang bahagia!

Marilah kita bersyukur kepada Allah WT bersamaan dengan tercurahnya pelbagai nikmat-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada kelarga beliau, kepada para sahabat dan kepada pengikut-pengikut beliau yang setia sampai akhir zaman.

Kaum muslimin rahimakumullah!

Setiap  tanggal 23 Juli masyarakat Indonesia memperingati Hari Anak Nasional. Peringatan ini merupakan momentum penting untuk menggugah kepedulian dalam menghormati, menghargai, dan menjamin hak-hak anak tanpa diskriminasi,   memberikan yang terbaik untuk anak, menjamin semaksimal mungkin kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak. Peringatan ini juga diperlukan untuk untuk menggugah dan meningkatkan kesadaran anak akan hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya kepada orang tua, masyarakat, serta kepada bangsa dan Negara.

Jama'ah Jum'at rahimakumullah!

Dalam Islam anak merupakan rahmat Allah kepada manusia. Disebutkan dalam surah al-Kahfi ayat 46, anak adalah perhiasan dunia :

 اَلۡمَالُ وَ الۡبَـنُوۡنَ زِيۡنَةُ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا‌ 

"Harta dan anak-anak adalah merupakan perhiasaan kehidupan dunia" .

Sementara dalam ayat 74 dari surah al-Furqan  disebutkan  bahwa anak dalam rumah tangga merupakan penyejuk hati dan penenang jiwa ( qurrata a'yun).

Bukan hanya menyenangkan dan mendatangkan kegembiraan di dunia, anak juga akan mendatang kebaikan bagi orang tuanya di akhirat kelak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila seorang telah meninggal dunia, maka seluruh amalnya terputus kecuali tiga, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendo’akannya.” (HR. Muslim: 1631).

Pada hadits lain diberitakan bahwa kelak ada hamba-hamba yang ta'jub karena diberi derajat tinggi padahal dirinya merasa tidak seberapa beramal. Dalam hadits riwayat Ahmad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

“Sesunguhnya Allah ta’ala akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surge. Kemudian dia akan berkata, “Wahai Rabb-ku, bagaimana hal ini bisa terjadi padaku? Maka Allah menjawab, “Hal itu dikarenakan do’a yang dipanjatkan anakmu agar kesalahanmu diampuni.” 

Dan bukan hanya do'a saja yang mampu mendatangkan kebaikan bagi orang tua, seluruh amal shaleh anak kebaikannya akan juga diterima oleh orang tuanya. Karena sesungguhnya semua apa yang dilakukan anak itu ada andil orang tuanya.

 

Jama'ah Jum'at rahimakumullah!

Tetapi tidak serta merta anak  akan membahagiakan orang tua di dunia dan akhirat. Alih-alih menyenangkan,  banyak anak yang mendatangkan keburukan dan menghadiahi orang tuanya dengan berbagai penderitaan; dunia dan akhirat. Mereka adalah anak-anak yang durhaka kepada Allah dan orang tuanya. Mereka adalah anak-anak yang lebih suka bermaksiat dari pada tunduk di jalan taat. 

Jama'ah Jum'at rahimakumullah!

Agar anak-anak bisa menjadi anak shalih dan mendatangkan kebaikan kepada orang tuanya, Allah  memerintahkan orang tua untuk mendidik anak dengan baik. Allah ta’ala berfirman dalam surat At Tahrim ayat  6 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” 

Sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu  ketika menafsirkan – quu anfusakum wa ahliikum naaran ( peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka) mengatakan :

عَلِّمُوْا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيْكُمْ خَيْرًا

 Ajarilah diri kalian dan keluarga kalian kebaikan” (Diriwayatkan oleh Al-Hakim)

Pentingnya pendidikan bagi anak juga ditekankan oleh Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam.  Dalam hadits riwayat Al-Hakim) Rasulullah bersabda :

مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ

“Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” 

Kaum muslimin rahimakumullah!

Mendidik anak tentu merupakan pekerjaan yang berat. Pada khutbah ini akan kami sampaikan beberapa hal yang bisa membantu keberhasilan pendidikan anak-anak kita. Beberapa hal dimaksud adalah :

 Pertama, mengajarkan ilmu agama dan dunia.

Mengajarkan ilmu agama merupakan pendidikan utama bagi anak. Sebagaimana yang kita ketahui, hukum mempelajari ilmu agama (ilmu syar’i) adalah kewajiban atas setiap muslim (fardhu ‘ain). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

”Menuntut ilmu (agama) itu wajib atas setiap muslim.”  (HR. Ibnu Majah)  

Mendidik anak dengan cara-cara yang baik dan sabar agar mereka mengenal dan mencintai Allah, yang menciptakannya dan seluruh alam semesta. Mendidik anak agar mengenal dan mencintai Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, yang pada diri beliau terdapat suri tauladan yang mulia. Mendidik anak agar mengenal dan memahami Islam untuk diamalkan : mengajarkan tauhid, mengajarkan sholat dan ibadah lainnya serta  mengajarkan akhlaq mulia.

Selain ilmu syar'i anak juga harus dibekali dengan ilmu dunia. Karena ilmu-ilmu dunia itu dibutuhkan untuk kesejahteraan dan kemudahan hidup di dunia; baik untuk pribadi, keluarga, umat Islam maupun untuk manusia secara keseluruhan. Yang harus ditanamkan adalah ketika mempelajari ilmu-ilmu tersebut diniatkan untuk dapat memberikan manfaat bagi kaum muslimin dan meningkatkan  derajat  umat Islam.

Jama'ah Jum'at rahimakumllah!

Kedua, memberi contoh yang baik.

Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka melihat orang dewasa sebagai sosok yang menjadi teladan. Maka agar anak-anak berkembang menjadi  baik, orang tua harus bisa menjadi contoh. Mendidik dengan contoh perbuatan akan lebih berkesan dan memberi pengaruh daripada sekedar perkataan . Pepatah Arab mengatakan "Lisanul hal, afdholu min lisanil maqal - perbuatan itu lebih memberi pengaruh dari pada sekedar bicara".

Pentingya orang tua menjadi teladan juga disampaikan Allah ta’ala dalam firman-Nya pada  :

ذُرِّيَّةً بَعْضُهَا مِنْ بَعْضٍ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Keturunan itu sebagiannya merupakan (turunan) dari yang lain.” (Ali Imran:34).

Maksud dari ayat di atas adalah orang tua yang baik, sumber yang baik,  akan menghasilkan keturunan yang baik pula.

Jama'ah Jum'at Rahimakumullah!

Ketiga, memberikan lingkungan yang baik.

Peringatan akan perlunya memilih lingkungan yang baik telah disampaikan  oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ahmad dan al-Hakim :

اَلرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

 Seseorang bergantung pada agama temannya. Maka hendaknya ia melihat dengan siapa dia berteman.”

Lingkungan dimaksud meliputi lingkungan keluarga, lingkungan bermain juga lingkungan sekolah.

Jama'ah Jum'at rahimakumullah!

Keempat, senantiasa berdo'a untuk kebaikan anak.

Mendidik itu ihktiar manusia untuk menjadikan anak menjadi shalih. Tetapi yang mempunyai kuasa menjadikan hitam-putih anak-anak itu adalah pemiliknya yakni Allah subhanahu wa ta'ala. Maka hendaknya orang tua senantiasa berdo'a minta kepada Allah agar memberi kemudahan. Berdo’a kepada Allah ‘Azza wa Jalla pada waktu-waktu yang mustajab

Sesungguhnya do'a orang tua untuk kebaikan anaknya itu mustajab.  Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَتُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

Ada tiga doa yang tidak tertolak: [1] doa orang tua (kepada anaknya) [2] orang orang yang berpuasa [3] doa orang yang sedang safar” (HR. Al Baihaqi)

Diantara do'a-do'a yang baik adalah do’a yang diajarkan  Al-Quran:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

 “…Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.” [Al-Furqaan/25 : 74]

 

Jama'ah Jum'at rahimakumullah!

Sesungguhnya anak itu merupakan investasi dunia dan akhirat. Siapa yang berhasil mendidik anak, ia akan menikmati kegembiraan dunia dan kebahagiaan akhirat karena anaknya. Sebaliknya siapa yang gagal menjadikan anaknya menjadi shalih, hidup dunianya akan penuh penderitaan sedang di akhirat ia akan mendapatkan siksa karena perilaku anaknya.

Semoga Allah berkenan menganugerahi kebaikan lahir dan bain bagi  anak-anak kita dan anak-anak bangsa lainnya.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ.

Khutbah II

اَلْحَمْدُ ِللهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْـهَدُ أَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ  وَاَشْـهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى خَاتَمِ اْلأَ نْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

 إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنا   وَأَصْلِحْ لنا دُنْيَانا الَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لنا آخِرَتنا الَّتِي فِيهَا مَعَادُنا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَّنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لنا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

اَللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَأَعْمَالَنَا وَجَمِيِعَ عِبَادَاتِنَا بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.   

رَبَّنا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ  النار.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ

رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.

 

Silahkan download dan sebarluaskan naskah khutbah jum'at singkat format PDF melalui tautan link berikut:



Download PDF 

Post a Comment

أحدث أقدم