Teks Khutbah Jumat
Singkat
Optimisme di Awal Tahun
Ustadz Sadmonodadi
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ
لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد.
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا
أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا.
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ
اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
.Jama'ah Jum'at rahimakumullah!
Segala pujian dan sanjungan
marilah kita haturkan ke hadhirat Allah subhanahu wa ta'ala atas segala
nikmat yang tercurah sehingga sampai saat ini kita masih termasuk
hamba-hamba-Nya yang beriman. Shalawat dan Salam semoga senantiasa terlimpah
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam, kepada keluarga beliau,
kepada para sahabat dan semoga keselamatan dan kesejahteraan terlimpah untuk
kita semua.
Selanjutnya, marilah bersungguh-sungguh
mengerjakan sebanyak-banyak ketaatan dan
menjauhi maksiat. Dengan demikian kita bisa berharap menjadi hamba yang
bertakwa.
Jama'ah rahimakumullah!
Akhir tahun 2022 miladiyah
ditutup dengan berbagai bencana. Secara beruntun terjadi tanah longsor, banjir
bandang, puting beliung, gempa bumi dan juga erupsi gunung berapi. Musibah itu tidak saja menghancurkan rumah dan
bangunan, tetapi juga menyebabkan orang terluka dan bahkan korban jiwa. Keadaan
diperparah dengan berita-berita akan terjadinya gempa megathrust yang
bisa membawa korban luar biasa. Gempa megathrust adalah
gempa dengan kekuatan sangat besar yang terjadi di zona subduksi atau
wilayah di mana lempeng tektonik bumi ada di bawah lempeng lainnya.
Di bidang ekonomi banyak pihak
meramalkan ekonomi dunia akan memburuk. Ketidakpastian
ekonomi global pada tahun 2023 disebut akan berlangsung lama dan cukup parah.
Banyak pihak meramal tahun 2023 berada dalam ancaman resesi, tingginya inflasi, hingga
pengetatan likuiditas yang akan semakin memojokkan ekonomi banyak negara menuju
pelemahan.
Tentu kita perlu waspada akan
berbagai kemungkinan buruk itu. Meskipun demikian kita tidak boleh pesimis.
Karena sesungguhnya sikap pesimis itu akan memperburuk keadaan, bahkan sebelum
keadaan buruk itu benar-benar terjadi. Sikap pesimis ini akan melemahkan daya
juang menghadapi hidup yang berujung pada putus asa.
Jama'ah Jum'at rahimakumullah!
Sebagai agama yang mengajak
menuju kebaikan hidup dunia dan akhirat, Islam melarang orang beriman untuk
kehilangan harapan. Karena sesungguhnya kasih sayang Allah itu sangat besar. Allah berfirman dalam
surat az-Zumar ayat 53 :
قُلْ يٰعِبَادِيَ
الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ
اللّٰهِ
“Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang
melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah".
Al-Quran
juga menyatakan bahwa putus asa adalah perangai orang-orang yang tidak beriman
kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Allah berfirman dalam surat Yusuf ayat
87 :
... وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ
اللّٰهِ ۗ اِنَّه لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ
الْكٰفِرُوْنَ
”...
jangan kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat
Allah, hanyalah orang-orang yang kafir".
Kaum
muslimin rahimakumullah!
Alih-alih mengijinkan untuk berputus asa, Islam
mewajibkan orang beriman untuk senantiasa optimis dalam segala keadaan. Optimisme adalah keyakinan
dan cara pandang kepada sesuatu dari
segi yang baik dan menyenangkan dan sikap selalu mempunyai harapan baik di
segala hal.
Dengan sikap optimistis, seseorang akan bersemangat dalam menjalani kehidupan,
baik demi kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat kelak.
Anjuran
untuk senantiasa optimis itu diantaranya tertuang dalam firman Allah Subhânahu
Wa Ta’âla pada surat Ali Imran ayat 139 :
وَلَا
تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ”
"Janganlah
kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah
orang-orang yang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman.”
Sesungguhnya
para nabi dan rasul adalah orang-orang yang paling besar optimismenya. Jejak
optimisme para nabi dan Rasul itu terlihat dalam doa-doa mereka. Dalam jihad
mereka. Dalam ibadah mereka. Dan dalam semua aktifitas mereka. Mereka adalah
orang-orang yang begitu kuat keyakinannya kepada Allah.
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wassalam juga hamba yang optimis. Hal itu
diantaranya tercermin dalam sabda beliau shallallâhu ‘alaihi wa sallam
pun dalam hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu :
الْمُؤْمِنُ
الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي
كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ
وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا
وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ
الشَّيْطَانِ “
Mukmin
(orang yang beriman) yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah
daripada orang mukmin yang lemah. Pada diri masing-masing memang terdapat
kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah
pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah.
Juga sabda beliau :
اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكِ، وَ
اسْتَعِنْ بِاللّٰهِ وَلَا تَعْجَزْ
“Bersemangatlah atas hal-hal
yang bermanfaat bagimu. Dan minta tolonglah kepada Allah. Dan jangan kau lemah.”
(HR. Muslim).
Kaum muslimin
rahimakumullah!
Ada
beberapa cara untuk menumbuhkan optimisme dalam diri orang beriman. Diantara
cara itu adalah :
Pertama; menumbuhkan keyakinan
bahwa di setiap kesulitan yang Allah berikan kepada hamba-Nya pasti ada
kemudahan.
Islam
menganjurkan orang beriman untuk selalu percaya akan pertolongan Allah. Sebab,
Allah memberi jaminan bahwa kesusahan adalah jembatan menuju keberhasilan. Allah
Ta’ala berfirman :
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا،
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah : 5-6)
Hal ini
diperkuat dengan sabda nabi yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Rasulullah
SAW bersabda :
وَاعْلَمْ أَنَّ
النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ
الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Ketahuilah bahwasannya kemenangan itu
bersama kesabaran, dan jalan keluar itu bersama kesulitan, dan bahwasanya
bersama kesulitan ada kemudahan”. (HR. Tirmidzi)
Kaum
muslimin rahimakumullah!
Cara untuk menumbuhkan optimisme yang kedua
adalah dengan mengokohkan keyakinan bahwa rahmat Allah sangat luas lebih
luas dari langit dan bumi.
Rahmat
Allah bagi manusia itu banyak sekali; berupa rezeki dan kemaslahatan hidup di
dunia. Allah tidak akan pernah
membiarkan manusia menderita. Kalaulah ada derita yang dialami manusia itu
karena perbuatan manusiasendiri. Tetapi pada dasarnya Allah menginginkan
manusia hidup sejahtera lahir dan batinnya
وَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ
وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَكَانَ
بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا
“Dialah
yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu),
supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan
adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.”(QS al-Ahzab [33]: 43)
Jama'ah
Jum'at rahimakumullah!
Ketiga; mengokohkan penyerahan
diri kepada Allah subhanahu wa ta'ala (tawakal)
Agar tergapai
sikap optimis dalam menghadapi hidup adalah dengan menyerahkan segala sesuatu
yang dilakukan kepada Allah. Berserah diri ini dilakukan sesudah berusaha dan
berdo'a. Tawakal didasarkan
kepada keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini merupakan
takdir dan ketentuan Allah SWT. Tidak ada satu musibah pun yang terjadi di bumi
kecuali atas izin dan kehendak Allah SWT. Allah pula tidak akan membebani
seseorang di luar batas kemampuannya.
Optimisme
akan bertumbuh jika orang beriman ridha kepada Allah, beriman akan qadha dan
qadarnya serta bersangka baik kepada-Nya. Firman Allah Ta’ala,
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ
لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ
وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.” [Quran Al-Baqarh: 216].
Kaum muslimin rahimakumullah!
Demikianlah
khutbah hari ini, semoga Allah subhanahu wa ta'ala memberikan taufiq dan
hidayah-Nya sehingga kita bisa mampu menghadapi hidup ini dengan penuh
optimisme dan jauh dari kekhawatiran dan kecemasan.
أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا
أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ
وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ
إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH 2
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
إِنَّ
اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ
صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ
اَللَّهُمَّ
أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً
وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.
رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَاللهِ
! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ
وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ
Untuk membaca atau mencetak file khutbah jumat singkat bahasa Indonesia ini dalam bentuk PDF silahkan download melalui tautan berikut ini :
إرسال تعليق