Teks Khutbah Jumat Singkat

Memaknai isra’ Mi’raj

Ustadz Sadmonodadi

 

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الَّذِيْ خَلَقَ اْلإِنْسَانَ وَسَائِرَ الْمَخْلُوْقَاتِ وَالَّذِيْ عَلَّمَ اْلإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ اَلْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَشْرَفُ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ تَعَالَى وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

 

Kaum muslimin rahimakumullah!

Setiap tanggal 27 Rajab kita diingatkan terjadinya peristiwa penting dalam Islam  yakni Isra' Mi'raj. Tiap-tiap muslim mengimani bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah di-isra’-kan oleh Allah dari Makkah ke Baitul Maqdis lalu di-mi’raj-kan (naik) ke langit dengan ruh dan jasadnya dalam keadaan sadar   sampai ke langit yang ke tujuh, ke Sidratul Muntaha. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam  memasuki surga, melihat neraka, melihat para Malaikat, mendengar pembicaraan Allah, bertemu dengan para Nabi, dan beliau mendapat perintah shalat yang lima waktu sehari semalam. Dan beliau kembali ke Makkah pada malam itu juga.

Allah berfirman dalam surah al-Isra' ayat 1 :

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat

Kaum muslimin rahimakumullah!

Peristiwa Isra'-Mi'raj  terjadi setelah beberapa ujian menimpa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga menyebabkan kesedihan bagi beliau.  Peristiwa-peristiwa dimaksud adalah wafatnya  isteri dan pendukung dakwah beliau Sayyidah Khadijah serta meninggalnya paman sekaligus pelindung beliau  Abu Thalib. Meninggalnya dua tokoh  penting bagi  Rasulullah ini menjadikannya dikenal sebagai Amul Huzni atau tahun kesedihan. Kesedihan beliau bertambah-tambah setelah mendapat perlakuan kurang menyenangkan dalam dakwah beliau di Thaif

Oleh karena terjadi sesudah berbagai peristiwa menyedihkan itu, peristiwa Isra'-Mi'raj sering difahami sebagai  tasliyah atau hiburan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam. Peristiwa Isra'- Mi'raj merupakan pelipur lara dan peneguhan hati menghadapi berbagai penderitaan yang dihadapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam. Melalui Isra' Mi'raj Allah menegaskan bahwa sesungguhnya kepedihan dalam urusan dunia itu tidak perlu dirisaukan benar.

Sidang Jum'at yang berbahagia!

Ada dua hal yang dianugerahkan   Allah subhanahu wa ta'ala untuk menghibur Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam. Dua hal itu adalah :

Pertama : Allah memperlihatkan keadaan  kehidupan akhirat.

Melalui Isra' Mi'raj Allah menunjukkan bahwa sungguh-sungguh ada kehidupan akhirat itu; ada kehidupan sesudah kematian.  Kehidupan yang  sesungguhnya, abadi dan tiada akhir. Kehidupan yang lebih baik dari pada kehidupan dunia. Sedangkan kehidupan didunia itu hanya main-main dan sendau gurau saja.  Firman Allah SWT dalam QS. Al-An’am Ayat 32 :

وَ مَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۤ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهۡوٌ‌ ؕ وَلَـلدَّارُ الۡاٰخِرَةُ خَيۡرٌ لِّـلَّذِيۡنَ يَتَّقُوۡنَ‌ؕ اَفَلَا تَعۡقِلُوۡنَ

"Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?"

Karena dunia bukan tempat tinggal yang sesungguhnya maka duka deritanya tidak perlu dirisaukan benar. Seberat-berat derita dunia pasti tertanggungkan dan pasti ada akhirnya. Yang harus dikhawatirkan oleh setiap muslim adalah kalau harus menderita di akhirat karena deritanya sangat dahsyat dan tidak pernah ada akhirnya.

Hiburan Allah kedua adalah perintah shalat lima waktu.

Sesungguhnya shalat adalah hiburan bagi muslim. Bagaimana tidak terhibur dan menikmati shalat, sedangkan di dalamnya seorang hamba ‘bercakap-cakap’ dengan Allah ta’ala. Melalui shalat seorang muslim menyucikan Allah, mengagungkan Allah, meminta perlindungan Allah, mengadu kepada Allah dan memohon pertolongan dari berbagai kesulitan dan kesedihan meminta jalan keluar dari berbagai kesulitan. Dengan hanya bergantung kepada Allah subhanahu wa ta'ala maka berbagai kesulitan dan penderitaan dunia akan terasa ringan.

Beliau Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan dalam hadits Riwayat Imam Nasa'iy :

 وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ

“Hiburanku adalah shalat”. 

 

Dalam Hadits riwayat Imam Ahmad, dari sahabat Hudzaifah Radhiyallahu anhu, ia berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى

"Bila kedatangan masalah, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengerjakan shalat."

Kaum muslimin rahimakumullah!

Benar, umat  Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam tidak mungkin mengalami Isra' Mi'raj. Tetapi kita bersyukur Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam telah menceritakan semua yang beliau alami  sehingga orang beriman  kita bisa napak tilas dan menikmati perjalanan yang mendebarkan  itu. Maka sesungguhnya orang beriman bisa menghibur diri dari seluruh derita dunia ini dengan mengikuti apa yang beliau alami yakni dengan memperbanyak mengingat kehidupan akhirat dan melaksanakan sholat.

Jama'ah Jum'at

Mengingat hidup sesudah mati merupakan jalan terbaik untuk menghalau derita dunia dan membatasi  kecintaan kita kepada dunia. Terdapat banyak hadits yang mendorong orang beriman untuk banyak mengingat mati. Diantaranya adalah :

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ  يَعْنِى الْمَوْتَ.

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian.” (HR. Tirmidzi).

Pada kesempatan lain taklat Rasulullah ditanya tentang orang beriman manakah yang paling cerdas, Rasulullah menjawab :

أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

Beliau menjawab: Yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah yang berakal.” (HR. Ibnu Majah).

Jama'ah Jum'at rahimakumullah!

Mengikuti jejak Rasulullah, orang beriman bisa mencari penglipur lara dunia dengan melaksanakan sholat. Sholat yang menghibur hati seorang mukmin adalah sholat yang menetapi rukun, wajib dan kesempurnaannya. Sholat yang menyertakan hati dalam setiap gerak pelaksanaanya. Hati yang mengagungkan, hati yang menyucikan, hati yang merendah, hati yang pasrah,  hati yang penuh harap akan  ridha-Nya.   

Bukan shalat yang dilakukan dengan lalai; sholat yang hanya gerak jasmani saja dan tidak dengan menyertakan hati. Sholat yang dalam al-Qur'an  digolongkan sebagai sholat yang saahun :

ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

 "(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya," (QS. al-Maun-ayat-5)

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

 Khutbah 2

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

 ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَه يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ.

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمينَ فِي كُلِّ مَكَانٍ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا وَسَائِرَ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ, رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ, رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
 اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.

  Untuk membaca atau mencetak file khutbah jumat singkat bahasa Indonesia ini dalam bentuk PDF silahkan download melalui tautan berikut ini :


DOWNLOAD 

 

 

Post a Comment

أحدث أقدم