Teks Khutbah Shalat Gerhana
Mengokohkan Tauhid Orang Beriman
Ustadz Sadmonodadi
الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ
وَالنُّورَ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ , وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَه إِلَهُ اْلأَوَّلِيْن وَالْآخِرِين، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمّداً
عَبدُهُ ورَسُولُهُ الْــمَبْعُوثُ رَحْمَةً لِلْعَالَــــمِيْن.
عِبَادَ
اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ
تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ
وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً
وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ
عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ
لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jama’ah shalat kusuf yang dirahmati Allah
subhanahu wata'ala…
Puji syukur alhamdulillah
marilah kita sanjungkan ke hadhirat ilahi rabbi, karena kita masih dalam iman
dan Islam. Atas dasar iman itu kita bersyukur diperkenankan untuk menyaksikan
tanda kuasa Allah yang mendebarkan yakni
gerhana matahari. Kita berkumpul di baitullah yang mulia ini untuk mengagungkan
nama-Nya, sambil berharap Allah berkenan memberikan hidayah sehingga semakin
kukuh iman dan taqwa kita kepada-Nya. Sholawat serta salam semoga terlimpah
kepada insan paling mulia dan sosok
teladan sempurna Rasulullah shallallahu alaihi wassalam, kepada keluarga
beliau, kepada para shahabat dan semoga terlimpah juga untuk kita semua.
Kaum muslimin
rahimakumullah!
Saat ini sebagian belahan dunia mengalami gerhaman matahari hibrida. Gerhana
Matahari hibrida 2023 ini adalah dua macam gerhana dalam satu fenomena. Bermula
dengan gerhana Matahari cincin yang berubah menjadi gerhana Matahari total,
fenomena ini akan kembali menjadi gerhana Matahari cincin dalam waktu singkat.
Namun, karena jarak bulan sedikit lebih dekat dengan bumi, Indonesia hanya
mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan gerhana Matahari total.
Khusus Yogyakarta, gerhana Matahari sebagian 2023 akan
berlangsung sekitar 2 jam 50 menit, dari pukul 09.26.41 WIB hingga pukul
12.16.17 WIB. Puncak gerhana Matahari sebagian ini akan terjadi pada pukul
10.48.46 WIB.
Jamaah
rahimakumullah!
Seperti diketahui, bumi dan bulan selalu berputar sesuai dengan sistem
tata surya. matahari berputar pada porosnya, bulan berputar mengelilingi bumi,
dan bumi berputar pada porosnya sekaligus bersama bulan berputar mengelilingi matahari.
Terkadang selama dalam jalur orbitnya pada saat tertentu, bulan dan bumi
menjadi satu garis atau sejajar. Jika hal ini terjadi maka inilah yang disebut
dengan gerhana.
Gerhana matahari adalah gerhana yang terjadi akibat sinar matahari
menuju bumi terhalang oleh bulan. Penyebab terjadinya gerhana matahari adalah
ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari, sehingga menghalangi
sebagian atau seluruh cahaya matahari.
Kaum
muslimin rahimakumullah!
Sejalan dengan sains dan tehnologi Islam memandang gerhana sebagai
fenomena alam untuk menunjukkan kuasa Allah subhanahu wa ta'ala. Dengan
terjadinya gerhana, memberi banyak bukti bahwa alam ini ada yang mengaturnya.
Allah yang mengatur peredaran benda-benda langit sedemikian teraturnya sehingga
keteraturan tersebut bisa diformulasikan untuk mengetahui bilangan tahun dan
perhitungan (waktu).
Allah berfirman dalam Surat Yusuf ayat 5 :
هُوَ
الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاۤءً وَّالْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ
وَالْحِسَابَۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِالْحَقِّۗ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ
يَّعْلَمُوْنَ
Dialah
yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang
menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan
perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan
benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
mengetahui.
Allah berfirman dalam Alquran, Surat Ibrahim ayat 33.
وَسَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَائِبَيْنِ
ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
Artinya: Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang
terus menerus beredar (dalam orbitnya) dan telah menundukkan bagimu malam dan
siang. (QS Ibrahim:33).
وَمِنْ ءَايَٰتِهِ ٱلَّيْلُ وَٱلنَّهَارُ وَٱلشَّمْسُ
وَٱلْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا۟ لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَٱسْجُدُوا۟ لِلَّهِ ٱلَّذِى
خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan,
tetapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika Dialah yang kamu sembah.” (QS. Fushshilat: 37)
Kaum muslimin rahimakumullah!
Oleh karena itu Islam
menegaskan bahwa gerhana sama sekali tidak ada hubungannya dengan berbagai
cerita khurafat yang diyakini para nenek
moyang. Di Jawa misalnya dahulu ada kepercayaan bahwa gerhana bulan itu
disebabkan bulan dimakan raksasa; mereka yang percaya
kemudian beramai-ramai memukul kentongan pada saat gerhana untuk menakut-nakuti
dan mengusir raksasa itu. Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa perbuatan
yang demikian itu merupakan perbuatan salah dan kesia-siaan yang sangat.
Rasulullah menjelaskan
bahwa gerhana matahari merupakan sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah dan
tidak ada hubungannya dengan kelahiran maupun kematian seseorang. Dalam hadits disebutkan bahwa Nabi bersabda kepada para shahabat :
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ
الله لاَ يَنْخَسَفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ
ذَلِكَ فَادْعُوا اللهَ وَكَبّرُوْا، وَصَلُّوا ، وَتَصَدَّقُوْا……..
“Sesungguhnya
Matahari dan Bulan adalah tanda-tanda kebesaran Allah, di mana keduanya tidak
akan terjadi gerhana disebabkan karena kematian atau kelahiran seseorang.
Apabila kalian melihat gerhana, takutlah dan bersegeralah berdo’a kepada Allah
memohon ampunan-Nya, bertakbirlah dan dirikanlah shalat dan bersedakahlah.”
(Muttafaq ‘Alaihi).
Karena gerhana merupakan salah satu cara Allah menunjukkan kuasa-Nya,
maka menyikapi gerhana bulan ini
janganlah hanya dijadikan sebaga keta'ajuban akan fenomena alam saja sehingga dijadikan sebagai media rekreasi
semata. Semestinya melihat gerhana dijadikan sarana untuk meningkatkan keimanan
terhadap ke-Mahakuasa-Nya. Pembuktiannya dalam bentuk amal nyata, berupa
mendirikan shalat, berdoa, dan banyak beristighfar kepada-Nya.
Sementara Syaikh bin Baz menjelaskan : “Kejadian gerhana bulan atau
matahari, atau fenomena yang semisalnya, merupakan ujian Allah untuk
hamba-hambaNya. Yaitu untuk menimbulkan rasa takut kepada Allah subhanahu wa
ta’ala, dan peringatan kepada mereka dari berlarut-larut dalam kemaksiatan. Dan
supaya mendorong mereka untuk kembali ke jalan Allah”
Qadhi Iyadh berkata terkait hadits gerhana, “Setiap
ayat-ayat (tanda kauniyah) memilik makna faidah yang banyak, di antaranya
adalah menafikan/menghapus aqidah/keyakinan jahiliyyah mengenai gerhana bulan
atau matahari”
Kaum muslimin rahimakumullah!
Diantara faidah gerhana matahari yang bisa kita ambil adalah :
Pertama, bahwasanya
gerhana matahari dan kejadian apapun yang terjadi di alam ini, mutlak atas
kehendak, ketetapan dan kekuasaan Allah. Semua makhluk dengan sukarela atau
terpaksa harus mengikuti ketentuan Yang Maha Kuasa. Lebih dari itu, gerhana
mengajarkan tentang pentingnya rasa takut terhadap kekuasaan Allah yang tak
terbatas. Takut hanya kepada Allah semata. Tidak ada yang bisa
menyombongkan diri dihadapan-Nya.
Kedua, sebagai konsekuensi dari pengakuan ketidakberdayaan
dihadapan-Nya, manusia semestinya tunduk dan patuh kepada-Nya. Ketundukan itu
ditunjukkan dengan pengangungan atas
kehebatan, kekuasaan dan keagungan Allah dengan melaksanakan shalat,
memperbanyak zikir dan do’a. Di samping itu, kesadaran sepenuhnya akan kelemahan diri membawa mukmin mengucap
pengakuan secara jujur, ‘La Ilaha Illa anta, subhanaka, inni Kuntu
minazzhalimin.” (Tiada Tuhan yang pantas disembah selain diriMu. Maha
suci Engkau. Sungguh aku termasuk orang-orang yang berlumuran dosa dan maksiat).
Atau ungkapan semacam, “Rabbana dhalamna
anfusana. Wain lam tagfirlana watarhamna lanakunanna minazdh-dhalimin.” (Ya
Rabb kami, sungguh diri ini sering dosa dan maksiat. Jika Engkau tidak
mengampuni dan menyayangi kami, pasti kami menjadi makhluk paling merugi).
Ketiga, ketundukan dan pengabdian kepada Allah juga
diwujudkan dalam bentuk menolong kepada sesama. Hal ini dilakukan untuk terwujudnya ta'awanu
alal birri wattaqwa.
Jamaah rahimakumullah!
Demikianlah
khutbah singkat ini telah kami sampaikan. Mengakhiri khutbah ini marilah kita
berdoa :
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ
اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَخْمَعِيْنَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
“Ya Allah, ampunilah
kaum mukminin laki-laki dan wanita, kaum muslimin laki-laki dan wanita, baik
yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Sesungguhnya, Engkau adalah Dzat
yang Maha Mendengar, Mahadekat, Dzat yang mengabulkan doa.”
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا
الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا
لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Ya Rabb kami, berilah
ampunan kepada kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu
sebelum kami, dan janganlah Engkau membiarkan ada kedengkian dalam hati kami
terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha
Penyantun lagi Maha Penyayang.”
اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِيْ أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ
أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْ مَنْ خَافَكَ
وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ وَفِّقْ
وَلِيَّ أَمْرِنَا لِهُدَاكَ وَاجْعَلْ عَمَلَهُ فِيْ رِضَاكَ، وَارْزُقْهُ
الْبِطَانَةَ الصَّالِحَةَ النَاصِحَةَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
“Ya Allah, berilah kami
keamanan di negeri kami, jadikanlah pemimpin kami dan penguasa kami orang yang
baik. Jadikanlah loyalitas kami untuk orang yang takut kepada-Mu, bertakwa
kepada-Mu, dan mengikuti ridha-Mu, yaa Rabbal ‘alamin. Ya Allah, berikanlah
taufik kepada pemimpin kami untuk menempuh jalan petunjuk-Mu, jadikanlah sikap
dan perbuatan mereka sesuai ridha-Mu, dan berikanlah teman dekat yang baik
untuk mereka, yaa Rabbal ‘alamin.”
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا
وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا
“Ya Allah, ampunilah kami dan kedua orang tua
kami, serta berilah rahmat kepada keduanya, sebagaimana mereka mendidik kami di
waktu kecil.”
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا
وَإِسْرَافَنَا فِيْ أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى
الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
“Wahai Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan
segala tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami, teguhkanlah
pendirian kami, dan tolonglah kami atas kaum yang kafir.”
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia
dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari siksa neraka.”
وصلى الله على نبينا محمد وعلى اله وصحبه أجمعين
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا
يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ
إرسال تعليق