Teks Khutbah Jumat
Singkat
Ustadz Mudiyono
Khutbah Awal
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ
أَنْ لَا إلهَ إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ .اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى
اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ
وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ
آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah
Jumat Rahimakumullah
Puji
dan syukur hanyalah milik Allah Subahanahu wa ta’ala
atas pemberian nikmat-Nya kepada kita, sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Uswah
kita Nabi Besar Muahammad Shollallahu ‘Alaihi Wa Salam. Selanjutnya Khotib
berwasiat dari mimbar yang mulia ini marilah kita tingkatkan Iman dan Taqwa
kita kepada Allah Subahanahu wa ta’ala.
Muharram adalah tahun baru Islam,
awalnya ditandai dengan peristiwa besar berupa peristiwa hijrah Nabi Muhammad Shollallahu
‘Alaihi Wa Salam dari kota
Mekkah ke Madinah pada tahun 622 M. Hal tersebut menjadikan sebuah penamaan
kalender Islam. Hijrah sendiri diartikan sebagai perjuangan meninggalkan
hal-hal buruk ke arah yang lebih baik. Dan, kini peristiwa hijrah diartikan
sebagai pembelajaran nilai kebaikan untuk diri sendiri, seperti berani
meninggalkan sesuatu yang buruk yang merugikan diri sendiri dan beralih pada
sesuatu yang baik.
Dalam pengertian yang lebih luas,
hijrah tidak hanya berkaitan dengan peristiwa historis tertentu, tetapi juga
semangat memperbaiki diri. Rasulullah Shollallahu
‘Alaihi Wa Salam bersabda,
sebagaimana diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Tidak ada lagi hijrah sesudah
pembukaan Kota Makkah, tetapi yang ada jihad dan niat tulus. Oleh karena itu,
peringatan 1 Muharram tahun baru Hijriyah seyogianya menjadi momentum perubahan
agar diri dan masyarakat Muslim menjadi lebih baik.
Jamaah Jumat
Rahimakumullah
Bulan Muharram hendaknya menjadi intropeksi
bagi kita sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa ta’ala dalam QS
Al-Hasyar ayat 18 :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ
مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا
تَعْمَلُوْنَ
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Kenapa Muharram begitu istimewa?
Dalam Alqur’an Surah At-Taubah ayat 36, Allah mengabarkan 4 bulan agung
(bulan-bulan haram) yang wajib dimuliakan yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah,
Muharram dan Rajab. Pada bulan-bulan ini umat Islam dilarang menganiaya diri
sendiri dan sebaliknya dianjurkan memperbanyak amal saleh.
Allah Subahanahu
wa ta’ala. menjadikan
empat bulan ini (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab) sebagai bulan
haram (asyhurul-hurum). Siapa yang beramal saleh pada bulan tersebut maka Allah
akan melipatgandakan pahalanya. Sebaliknya siapa yang berbuat maksiat pada
bulan-bulan itu maka dosanya berlipat pula.
Jamaah
Jumat Rahimakumullah
Muharram adalah bulan yang penuh
berkah terutama pada 10 hari pertama bulan tersebut. Beberapa amalan yang
dianjurkan adalah : Pertama Memperbanyak Puasa Sunnah, Dari
Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik puasa setelah
puasa Ramadhan adalah pada bulan Allah yang bernama Muharram”. (HR. Muslim).
Kemudian yang kedua Menghidupkan Puasa ‘Asyura dan Tasu’a (9-10
Muharram), Rasulullah SAW bersabda: “Dan puasa di hari ‘Asyura saya berharap
kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” (HR Muslim).
Nabi juga berpesan dengan hadits
yang diriwayatkan Ibnu ‘Abbas: “Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyura dan
selisihilah orang-orang Yahudi. Berpuasalah sebelumnya atau berpuasalah
setelahnya satu hari.” (HR Ahmad, HR Al-Baihaqi). Fadhillah melaksanakan
puasa ‘Asyura adalah menggugurkan dosa selama setahun lalu. Mengenai puasa
Tasu’a (9 Muharram) dilakukan sehari sebelum puasa ‘Asyura hukumnya pun sunnah.
Dari Ibnu Abbas RA dia berkata, Rasulullah Shollallahu
‘Alaihi Wa Salam bersabda, “Apabila (usia)-ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa
pada hari kesembilan”. (HR. Muslim)
Yang ketiga adalah memperbanyak sedekah, Selain menghidupkan puasa sunnah, umat
Islam juga dianjurkan memperbanyak sedekah. Sedekah pada bulan Muharram menurut
Mazhab Maliki sangat dianjurkan. Sementara mahzab lainnya tidak memberikan
penekanan khusus, namun tidak memberi larangan untuk mengamalkannya.
Sebagaimana keutamaan Muharram di
mana Allah melipatgandakan pahala setiap amal saleh, maka memperbanyak sedekah
termasuk menyantuni anak yatim merupakan amalan yang disukai Allah. Allah
berfirman yang artinya: “Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (sodaqoh)
harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang
menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah
melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, Nabi Shollallahu
‘Alaihi Wa Salam juga bersabda,
“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api”. (HR.
At-Tirmidzi)
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Hikmah
yang dapat kita ambil dari sejarah bulan Muharrom ini adalah perintah
Rosulullah untuk kita melaksanakan Hijrah. Namun hijrah seperti apakah yang
dapat kita kerjakan dan kita laksanakan di zaman kita sekarang? ada dua macam
bentuk hijrah, yaitu hijrah makaniniyah ( hijrah tempat menuju yang lebih baik ), kedua Hijrah
Qolbiyah Hijrah ini difokuskan kepada pemahaman untuk perubahan diri
dalam segi adab khusunya menjadi lebih baik dari sebelumnya. seperti hadits Nabi
Shollallahu ‘Alaihi Wa
Salam yang artinya : “Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin,
dialah tergolong orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan
hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa yang hari ini
lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka.” (HR. Al
Hakim)
Jamaah Jumat
Rahimakumullah
Semoga
kita bisa menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik dari hari kemarin, menjadi hamba yang bisa meraih sukses dunia
danakhirat, aamiin ya robbal’alamiin.
بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ
مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah 2
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا
كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ أَمَّا
بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ
اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
إِنَّ
اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،
إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ
رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ
إِمَامًا
رَبَّنَآ
اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ
إرسال تعليق