Teks Khutbah Jumat Singkat
Ustadz Mudiyono
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ
الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إلهَ إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ،
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ .اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ
عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ. أَمَّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah
Jumat Rahimakumullah
Puji
dan syukur hanyalah milik Allah Subahanahu wa ta’ala
atas pemberian nikmat-Nya kepada kita, sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Uswah
kita Nabi Besar Muahammad Shollallahu ‘Alaihi Wa Salam. Selanjutnya Khotib
berwasiat dari mimbar yang mulia ini marilah kita tingkatkan Iman dan Taqwa
kita kepada Allah Subahanahu wa ta’ala.
Terkadang
manusia itu mempunyai kecenderungan apa yang dikerjakan, apa yang dia punya
agar diketahui orang lain, yang pada akhirnya bisa menumbuhkan sifat sombong,
padahal kesombongan hanya akan membawa kita pada kehancuran, kita harus belajar
dari kisah Iblis yang terusir dari surga dikarenakan tidak mau memberi
penghormatan kepada Adam oleh karena sifat sombong dan angkuhnya.
Haritsah bin
Wahb Al Khuzai’i berkata bahwa ia mendengar Rasulullah Shollallahu
‘Alaihi Wa Salam bersabda,
أَلَا
أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ قَالُوا بَلَى قَالَ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ
مُسْتَكْبِرٍ
Artinya
: “Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang
keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur (sombong).“
( HR. Bukhari no. 4918 dan
Muslim no. 2853)
Jamaah Jumat
Rahimakumullah
Hadis ini
menjelaskan tentang bahayanya sifat sombong. Kesombongan merugikan pelakunya di
dunia dan juga di akhirat kelak. Tiga perilaku buruk tersebut akan membawa
manusia menjadi penghuni neraka. Kesombongan hanya akan membawa kita pada
kehancuran. Kita harus belajar dari kisah iblis. Iblis itu hebat. Namun, dia sombong dan angkuh, merasa diri lebih baik dari nabi Adam AS. Akhirnya, dia
diusir dari surga-Nya Allah. Allah Subahanahu
wa ta’ala berfirman:
قَالَ
فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُوْنُ لَكَ اَنْ تَتَكَبَّرَ فِيْهَا فَاخْرُجْ
اِنَّكَ مِنَ الصّٰغِرِيْنَ
Artinya
:” Dia (Allah) berfirman, “Turunlah kamu
darinya (surga) karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya.
Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”( QS Al-A’rof ayat 13
)
Missalnya apabila
kita diberikan kekayaan, terkadang kita juga merasa hebat dari orang yang tak
punya. Padahal, kekayaan dan kemiskinan sejatinya hanyalah ujian dari Allah Ta’la
untuk manusia, untuk melihat seberapa baik orang kaya dan seberapa sabar orang
miskin. Oleh sebab itu, sungguh tak elok jika kita melukai hati manusia
lain dengan kekayaan dan jabatan yang sejatinya adalah titipan. Rasulullah Shollallahu
‘Alaihi Wa Salam bersabda:
“Cukuplah seseorang dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya yang
Muslim.” (HR Muslim).
Jamaah Jumat
Rahimakumullah
Seorang mukmin
sudah seharusnya membenamkan sifat sombong dan angkuh. Kita harus merendahkan
hati agar tak dibenci Allah yang Maha suci. Untuk mengatasi kesombongan dan
keangkuhan, Imam Al-Ghazali menyampaikan nasihat. Pertama, jika
berjumpa dengan anak-anak, maka anggaplah bahwa anak-anak tersebut lebih mulia
daripada kita karena mereka belum banyak melakukan dosa. Yang Kedua,
apabila bertemu dengan orang tua, maka anggaplah ia lebih mulia daripada kita
karena dia sudah lama beribadah.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Ketiga, jika berjumpa dengan orang alim, maka anggaplah dia lebih mulia
daripada kita karena mereka telah mempelajari dan mengetahui banyak ilmu. Kemudian
Keempat, jika melihat orang bodoh, anggaplah mereka lebih mulia
daripada kita karena mereka melakukan dosa dalam kebodohan, sedangkan kita
melakukan dosa dalam keadaan mengetahui. Lalu Kelima, apabila
melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia karena mungkin suatu hari
nanti dia akan bertaubat atas kesalahannya, dan menjadi orang yang lebih baik
dari pada kita, kemudian yang Keenam,
apabila bertemu dengan orang kafir, katakan di dalam hati bahwa mungkin suatu
hari nanti mereka akan mendapatkan hidayah dan memeluk Islam sehingga segala
dosa mereka akan diampuni oleh Allah Subahanahu
wa ta’ala.
Jamaah Jumat
Rahimakumullah
Nasihat Imam
al-Ghazali mengajarkan kita agar memiliki sifat rendah hati dan tidak merasa
lebih baik daripada orang lain. Orang mukmin adalah mereka yang selalu rendah
hati dan menghargai manusia lainnya. Allah Subahanahu
wa ta’ala berfirman
dalam Al-Qur’an Surat Al-Furqon ayat 63
وَعِبَادُ
الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ
الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا
Artinya :” Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu
adalah yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang
bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan,
“Salam.”
Jamaah
Jumat Rahimakumullah
Semoga kita bisa menjauhi semua
sifat-sifat sebagai warisan Iblis berupa sifat sombong ini, dan kita bisa
menjadi hamba yang Tawadhu’ dan rendah hati …Aamiiin yaa rabbal ‘alamiin.
بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ
الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah 2
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ
الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ
الْحَاجَاتِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ
وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً
وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ
إرسال تعليق